WHO Soroti Peningkatan hingga Temuan Kasus Covid-19 Sekolah di Jabar

WHO Soroti Peningkatan hingga Temuan Kasus Covid-19 Sekolah di Jabar
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyoroti peningkatan kasus virus corona (Covid-19) di Jawa Barat (Jabar) dalam sepekan terakhir atau selama periode 25-31 Oktober 2021.

Dalam laporan mingguan WHO yang diterbitkan pada Rabu (3/11) kemarin. WHO menyebut, kenaikan kasus mingguan di Jabar itu ikut dikontribusikan oleh temuan kasus Covid-19 di lingkungan sekolah. Adapun berdasarkan data Satgas Covid-19, kumulatif kasus di Jabar pada periode itu berjumlah 742 kasus, sementara pekan sebelumnya 618 kasus.

"Di Jabar, peningkatan 20 persen dalam jumlah kasus mingguan diamati selama seminggu dengan dibandingkan minggu sebelumnya. Kegiatan penemuan kasus aktif dilakukan di lingkungan sekolah berkontribusi terhadap peningkatan ini," tulis WHO, Kamis (4/11).

Melihat temuan itu, WHO meminta agar tracing alias sistem pelacakan kontak erat, serta upaya kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan 3M dapat dilaksanakan dan dipantau secara aktif, terutama di lingkungan sekolah dan di tempat-tempat publik tertutup lainnya.

Adapun perihal aktivitas tracing, WHO meminta komitmen pemerintah untuk memperluas dan mengaktifkan tracing yang dibantu oleh TNI/Polri hingga pihak swasta. WHO menyebut, pemerintah harus melakukan tracing melalui cara-cara yang tepat dan agresif, salah satunya 80 persen kontak erat diperiksa setelah 1 x 24 jam kontak dengan warga yang terinfeksi.

WHO juga meminta minimal tracing dilakukan dengan perbandingan 1:15. Mereka juga mencatat per 2 November 2021, setidaknya tujuh provinsi telah melampaui standar itu, sementara delapan provinsi masih di bawah itu. Namun WHO tidak menyebutkan secara rinci, provinsi mana saja yang dimaksud.

"Pelacakan kontak tetap menjadi faktor penting untuk menekan laju penularan covid-19," tegas WHO.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito sebelumnya juga menyoroti tiga provinsi di Indonesia yang mengalami kenaikan kasus virus corona pada sepekan terakhir. Mereka yakni Jabar, Gorontalo, dan Maluku Utara.

Kenaikan kasus Covid-19 itu menurutnya perlu menjadi perhatian seluruh pemerintah daerah, mengingat kasus Covid-19 secara nasional sudah mengalami penurunan secara signifikan dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Merespons temuan itu, Wiku meminta agar kenaikan kasus itu mampu menjadi evaluasi bersama. Sehingga diharapkan pada pekan berikutnya tidak ada provinsi yang mengalami kenaikan kasus Covid-19. Ia tidak ingin, kasus covid-19 di Tanah Air yang sudah melandai kembali mengalami lonjakan yang sama sekali tidak diharapkan seluruh pihak.***