West Java Investment Summit Digelar Pekan Depan, Jabar Tawarkan Kawasan Industri Baru

West Java Investment Summit Digelar Pekan Depan, Jabar Tawarkan Kawasan Industri Baru
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menyiapkan 27 proyek investasi pada ajang West Java Investor Summit (WIJS) yang akan digelar pekan depan, tanggal 16-19 November 2020. 

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Noneng Komara Nengsih mengatakan nilai investasi yang ditawarkan Pemprov Jabar sekitar Rp 32,1 triliun.

“Nilainya sekitar Rp 32,1 triliun,” kata Noneng Komara Nengsih, Rabu, 11 November 2020.

Lokasi proyek tersebut tersebar di sejumlah daerah di Jawa Barat, di antaranya Subang, Cirebon, Majalengka, Cirebon, Bandung, Karawang, Bekasi, serta Pangandaran. Sebagian besar proyek yang ditawarkan adalah kawasan industri serta kota baru yang tersebar di sejumlah daerah di Jawa Barat.

Sejumlah proyek itu adalah Subang Smartpolitan (PT Suryacipta Swadaya) dengan nilai investasi Rp 9 triliun, Subang Industrial Park (PTPN VIII) dengan nilai investasi Rp 4,07 triliun, dan Kawasan Terpadu Industri Subang (PT RNI) dengan nilai investasi Rp 10 triliun. Selain itu Kertajati Industrial Estate di Majalengka (PT Dwipapuri Abadi) dengan nilai investasi Rp 1.25 triliun, Karawang New Industry City, Artha Indsutrial Hill, Marunda Center, serta Taifa Industrial Park (PT Jaya Development).

Noneng mengatakan, hingga 11 November 2020, tercatat 696 investor yang sudah mengagendakan market sunding dengan one on one meeting dengan project owner masing-masing proyek investasi tersebut. 

“Ini akan terus berkembang. Kita masih punya waktu sampai tanggal 16 November nanti,” tuturnya.

WIJS yang digelar bersama-sama dengan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat merupakan acara tahunan untuk mempromosikan investasi di Jawa Barat. Hingga triwulan III tahun 2020 ini, total nilai investasi yang dibutuhkan Jawa Barat menembus Rp 86,3 triliun. 

“Ini salah satu program kami melakukan promosi investasi,” kata Noneng.

Noneng mengatakan, kawasan segitiga Rebana yang berada di antara Bandara Kertajati di Majalengka, Pelabuhan Patimban di Subang, dan Cirebon merupakan investasi unggulan yang ditawarkan dalam gelaran WIJS tahun ini. 

“Kawasan investasi baru yang kita sebut Rebana."

Dalam WIJS tersebut rencananya akan dilakukan groundbreaking sejumlah proyek, di antaranya proyek Subang Smartpolitan, serta pembangunan hotel di kawasan Aerocity Bandara Kertajati. 

“Ini merupakan rangkaian West Java Investmen Summit karena ada branding Rebana di sana,” kata Noneng.

Direktur Hubungan Pemerintah PT Suryacipta Swadaya, Grace Octalian mengatakan, proyek yang ditawarkan berupa kawasan baru di Subang. 

“Kawasan kami bernama Subang Smartpolitan seluas 2.700 hektare. Kami berencana akan melakukan groundbreaking di tanggal 18 November. Dari 2.700 hektare, untuk fase pertama yang akan kami tawarkan seluas 400 hektare,” ucapnya.

Grace mengatakan, kawasan baru yang akan dibangun tidak melulu kawasan industri. 

“Kami tidak hanya berfokus untuk industri, tapi ada kawasan komersial, kawasan pendidikan, factory outlet, dan lain sebagainya,” kata dia.

Ia berharap pemerintah provinsi terus mendukung pengembangan kawasan baru tersebut. 

“Dengan adanya kota baru ini, Subang Smartpolitan, investor-investor akan datang dan berinvestasi di lokasi kami,” tutur Grace.

Sementara itu, Direktur Utama PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) Salahudin Rafi mengatakan, rencana gorundbreaking yang akan dilakukan adalah pembangunan hotel dan MICE. 

“Pak Gubernur menunjuk PT Jaswita untuk bekerjasama dengan BIJB dan bank Jawa Barat (BJB) membangun hotel Bintang 3, Bintang 5, dan MICE di kawasan integrated Building di bandara,” kata dia, Rabu, 11 November 2020.

Rafi mengatakan, fasilitas hotel sudah diminta lama oleh sejumlah maskapai yang beroperasi di bandara Kertajati. 

“Ini yang diperlukan, karena salah satu Airlines, termasuk penerbangan haji dan umrah menanyakan hotel yang terdekat di bandara. Mudah-mudahan Insya Allah ini bisa groundbreaking di West Java Investment Summit,” kata dia.***