Vaksinasi Kawasan Industri Bisa Tekan Resiko Penularan Menjadi 7 Persen

Vaksinasi Kawasan Industri Bisa Tekan Resiko Penularan Menjadi 7 Persen
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Berdasar hasil monitoring pelaksanaan protokol kesehatan (prokes) di industri atas vaksinasi terhadap tenaga kerja dalam jumlah besar di sebuah perusahaan bisa menurunkan risiko penularan Covid-19. Demikian disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian (Kemperin), Putu Juli Ardika mengatakan, 

"Sebagai gambaran, pekerja di perusahaan yang belum divaksin memiliki risiko tertular hingga 35%, sedangkan bila sudah vaksin, risiko tertular bisa ditekan hingga menjadi sekitar 7%," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/9/2021).

Dia mengungkapkan, operasional sektor industri berperan strategis dalam mengakselerasi program pemulihan ekonomi nasional dan penanganan pandemi. Kedua. langkah kebijakan  harus sejalan dengan salah satunya melalui pelaksanaan prokes yang ketat di sektor industri.

"Dengan diterbitkannya SE Menperin 5/2021, kami juga mengapresiasi PG Trangkil karena telah menyampaikan laporan IOMKI secara rutin sesuai dengan ketentuan yang berlaku," ujarnya ketika kunjungan kerja ke Pati.

SE Menperin Nomor 5 tahun 2021 tentang Perubahan atas SE Menperin 3/2021 tentang IOMKI pada Masa Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Covid-19.

Kemenperin juga memberikan apresiasi kepada Djarum Foundation yang telah menyelenggarakan kegiatan vaksinasi industri.

Djarum Foundation melaksanakan program vaksinasi dengan sasaran akseptor sebanyak 500.000 orang di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah (Jateng) secara bertahap selama 25 hari kerja.

Baca juga: Kemenkes Kejar Target 2 Juta Vaksinasi per Hari pada September

Sementara itu, PG Trangkil di Pati, Jateng menjaring lebih dari 1.100 akseptor, yang melibatkan para karyawan, mitra petani, dan masyarakat sekitar perusahaannya.

Putu menyatakan, pelaku industri di tanah air telah banyak belajar dari pengalamannya mengahadapi dampak pandemi Covid-19. 

"Kami melihat learning curve di sektor industri mengalami kemajuan yang luar biasa. Bahkan, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang berhasil dalam upaya pemulihan ekonomi dan penanganan pandemi," sebutnya.

Di tengah kondisi pandemi pada triwulan II tahun 2021, kinerja industri pengolahan nonmigas meningkat cukup signifikan sebesar 6,91%, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 7,07%.

Sektor manufaktur juga memberikan kontribusi sebesar 17,34% terhadap PDB nasional, lebih tinggi dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya.

Wakil Bupati Kabupaten Pati, Saiful Arifin, menyampaikan, ucapan terimakasih kepada Kemenperin dan PT Kebon agung atas inisiasi dan fasilitasinya sehingga terselenggara kegiatan vaksinasi Covid-19.  ***