Uu Ruzhanul Minta Maaf Atas Ucapan Perundungan Hal Biasa Terjadi

Uu Ruzhanul Minta Maaf Atas Ucapan Perundungan Hal Biasa Terjadi
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyampaikan permintaan maaf sekaligus klarifikasinya atas pernyataannya yang menilai tindakan bully atau perundungan bocah 11 tahun di Tasikmalaya, merupakan hal biasa.

"Jadi, yang pertama, saya mohon maaf menyampaikan hal semacam itu," jelas Uu dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kota Bandung, yang diunggah via akun Instagram pribadinya, @ruzhanul dikutip Selasa (26/7/2022).

Uu menjelaskan pernyataannya tidak bermaksud menyinggung pada konteks kasus perundungan anak di Tasikmalaya yang terjadi beberapa waktu lalu.

Diakuinya, pernyataannya dilontarkan saat ia berbincang santai dengan awak media. Meski mengeluarkan pernyataan itu, Uu menyatakan tetap tidak membenarkan atas kasus yang berujung kematian siswa kelas 5 SD tersebut.

"Yang saya sampaikan saat saya bercanda dengan rekan media, teman dengan teman kan suka ledek itu biasa. Tetapi sebenarnya itu tidak boleh sekalipun hal biasa, itu tidak boleh," terang Uu.

"Mohon maaf atas kesalahan pernyataan saya tentang hal itu karena memang saya dulu pernah kecil, dan waktu kecil suka saling ledek. Oleh karena itu mohon maaf atas kesalahan saya," dia melanjutkan.

Adapun pernyataan Uu disampaikan ketika ia mendapatkan tugas dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk menemui keluarga korban bocah meninggal akibat perundungan pemaksaan setubuhi kucing di Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (23/7).

"Setelah mendengarkan kronologi dari Ketua KPAID, sebenarnya yang viral di masyarakat, ada persetubuhan lah itu yang lain, saya lihat videonya enggak mungkin ya (ada persetubuhan), apalagi anak kecil seperti itu. Mohon maaf yah biar lebih jelas, itu (kemaluan korban) juga enggak 'bangun' yah, mau bersetubuh bagaimana," ujar Uu kepada wartawan di Tasikmalaya.

Selain meminta maaf, dalam unggahan lainnya Uu juga mengklarifikasi perihal berita yang beredar beberapa hari ini. Ia atas nama pribadi memohon maaf atas pernyataannya yang membuat gaduh.  

Untul itu, Uu mememinta dirinya menyampaikan beberapa poin klarifikasi. "Pertama, perihal berita yang beredar bahwasanya saya menganggap bully adalah hal biasa itu sepenuhnya adalah salah dan konteksnya bukan kepada kasus yang sedang terjadi akan tetapi saya menceritakan pengalaman masa kecil saya yang pernah mengalami bully atau perundungan."

"Kemudian yang kedua, perihal berita yang beredar bahwasanya saya menyarankan supaya kasus ini berakhir damai adalah kurang tepat. Perlu saya jelaskan bahwasanya permintaan atau inisiasi Damai ini berasal dari Keluarga korban yang sholeh dan sholehah. Dan saya memohon maaf juga karena terjadi kesalahpahaman di sini."

"Serta yang ketiga, sesuai dengan statement saya sebelumnya, bahwasannya saya menyerahkan sepenuhnya kasus ini untuk diproses pihak yang berwajib dan semoga keputusannya bijaksana dan tidak menyebabkan perundungan atau bully selanjutnya".  ***