Update Kasus Hepatitis Akut Misterius RI: 7 Orang Meninggal Dunia

Update Kasus Hepatitis Akut Misterius RI: 7 Orang Meninggal Dunia
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat per Rabu (1/6/2022), terdapat 50 pasien dengan dugaan hepatitis akut misterius. 7 orang diantaranya meninggal dunia.

Juru bicara Kemenkes, dr. Mohammad Syahril menjelaskan dari 50 pasien dengan dugaan hepatitis akut misterius. Namun 26 kasus sudah discarded. Sebab, setelah dilihat hasil pemeriksaannya, 16 kasus tersebut tidak masuk kategori dugaan hepatitis akut.

“Total pasien yang dilaporkan yang diduga hepatitis akut ini ada 50. Itu 26 nya sudah di discarded, discarded itu artinya disingkirkan tidak masuk lagi kategori dugaan hepatitis ya. Jadi saat ini yang ada 24 kasus, 7-nya probable 17 nya pending,” ungkap Syahril, Kamis (2/6/2022).

Lebih lanjut, Syahril juga menjelaskan kondisi pasien penderita hepatitis akut yang saat ini terdapat 13 orang masih dirawat, 7 orang meninggal, serta 4 orang sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan.

“Jadi ada 7 orang meninggal, 13 masih dirawat dan 4 sudah dipulangkan sembuh ya. Yang 13 tadi juga tersebar di beberapa provinsi tadi, namun keadaannya tidak berat atau tidak masuk ICU,” jelasnya.

Adapun 3 daerah di Indonesia yang telah terdeteksi kasus hepatitis akut misterius dengan 6 kasus klasifikasi probable yaitu Jakarta, Jawa Tengah, Bali, Jambi

“Yang probable di Jakarta 3 orang, Jateng 1, Bali 1, kemudian Jambi 1 ya, ada 6 orang,” kata Syahril.

Penyakit hepatitis akut misterius hingga kini masih belum ditemukan penyebabnya. Namun adapun gejala yang ditimbulkan apabila terinfeksi hepatitis akut yaitu demam, mual dan muntah, kuning pada kulit dan mata, hingga gatal dan sesak napas.

“Gejalanya yang paling banyak itu ada demam, mual muntah, ada kuning di mata maupun di kulitnya seluruh tubuh, kemudian juga ada gatal sama sesak napas juga ada ya. Tapi yang terbanyak ada demam, kemudian muntah mual banyak, sama kuning,” jelas Syahril.

Maka dari itu, para orang tua diminta untuk tetap waspada dan segera membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat apabila terdapat gejala-gejala tersebut pada anak.***