Update Covid-19 Nasional: Total Kasus Lebih dari 290 Ribu

Update Covid-19 Nasional: Total Kasus Lebih dari 290 Ribu
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Pemutakhiran jumllah kasus positif Covid-19 di Indonesia  dilaporkan bertambah sebanyak 4.174 kasus baru. Dengan demikian, per  Kamis (1/10/2020) total sudah mencapai 291.182 kasus.

Dilaporkan pula dari jumlah total tersebut  sebanyak 218.487 orang dinyatakan sembuh dan 10.856 orang meninggal dunia. 

Sementara untuk data  pasien sembuh bertambah 3.540 orang dan pasien meninggal bertambah 116 orang.

Sedangkan data suspek Covid-19 per hari ini mencapai 135.480 orang dan spesimen yang diperiksa 43.592 spesimen.

Pemutakhiran data berdasarkan pembaruan dari Satuan Tugas Covid-19 di Kementerian Kesehatan RI yang diakses dari situs kemkes.go.id, pada Kamis (1/10/2020) pukul 15.30 WIB

Pada Rabu (30/9/2020)  kemarin, kasus positif Covid-19 mencapai 287.008 orang. Sebanyak 214.947 orang dinyatakan sembuh dan 10.740 orang lainnya meninggal dunia.

Sudah dua minggu lebih Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menangani kasus Covid-19 di 9 provinsi, seperti Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Bali, hingga Papua.

Alih-alih turun, kasus positif dan angka kematian cenderung naik meskipun pasien yang dinyatakan sembuh juga bertambah.


Kasus positif Covid-19 dalam beberapa hari terakhir juga telah bertambah di atas 4.000 kasus per hari. Kasus Covid-19 menembus angka 4.000 orang pertama kali pada 19 September yakni 4.168 kasus.

Sepanjang September 2020, akumulasi kasus positif Covid-19 sebanyak 112.212 orang. Sementara pasien yang meninggal mencapai 3.323 orang, dan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 88.988 orang. Angka-angka itu melampaui jumlah kumulatif Agustus 2020.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi yang memiliki kasus positif Covid-19 terbanyak secara kumulatif. Sementara Jawa Timur menjadi provinsi dengan kasus kematian pasien Covid-19 tertinggi di seluruh Indonesia.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan intervensi berbasis lokal berupa pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) yang dilakukan secara berulang bisa lebih efektif mengendalikan penularan COVID-19.

"Pembatasan berskala mikro baik itu di tingkat desa, di tingkat kampung, di tingkat RW, RT, atau di kantor, atau di pondok pesantren, saya kira itu lebih efektif," katanya di Istana Merdeka Jakarta, Senin (28/9/2020).

"Mini lockdown yang berulang itu akan lebih efektif," kata Jokowi dalam rapat terbatas melalui telekonferensi video mengenai Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Presiden meminta Komite Penanganan COVID-19 menyosialisasikan intervensi berbasis lokal untuk mengendalikan penularan virus corona ke pemerintah provinsi serta kabupaten/kota.

"Jangan sampai kita generalisir satu kota atau satu kabupaten apalagi satu provinsi, ini akan merugikan banyak orang," ujar Jokowi.  ***