Update Covid-19 Nasional: 1.815 Kasus Baru, Total Kasus 116.871

Update Covid-19 Nasional: 1.815 Kasus Baru, Total Kasus 116.871
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Pemutakhiran jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia dilaporkan mengalami penambahan 1.815 kasus baru. Dengan demikian, per Rabu (5/8/2020)  total sudah mencapai 116.871 kasus. 

Data tersebut berdasarkan situs kemkes.go.id yang diakses Rabu (5/8/2020). Dilaporkan pula dari jumlah tersebut, sebanyak 73.889 orang dinyatakan sembuh, dan 5.452 orang meninggal dunia. Total jumlah suspek 94.593.

Jumlah kasus konfirmasi positif tersebut bertambah 1.815 kasus dibandingkan sehari sebelumnya.

Angka kumulatif kasus covid-19 di Indonesia hari ini bertambah dari laporan sehari sebelumnya. Per Selasa (4/8), kasus positif virus corona di Indonesia mencapai 115.056 kasus. Sebanyak 72.050 orang di antaranya dinyatakan sembuh dan 5.388 orang lainnya meninggal dunia.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menyebutkan 225 kabupaten/kota tidak memiliki kematian akibat COVID-19 sampai saat ini.

"Sebanyak 225 kabupaten/kota atau 43,77 persen yang ada di Indonesia dari total 514 ini tidak ada angka kematian karena COVID-19," kata anggota Tim Pakar Satgas Penanganan COVID-19 Dewi Nur Aisyah dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta pada Rabu (5/8/2020).

Rinciannya adalah 35 kabupaten/kota tidak memiliki kasus COVID-19, sementara 190 kabupaten/kota memiliki pasien positif COVID-19 tapi tidak terdapat kematian yang disebabkan penyakit yang disebabkan virus corona baru itu.

Sementara itu terdapat 64 kabupaten/kota yang mencatat kematian lebih dari sepuluh orang, 147 kabupaten/kota dengan angka kematian 2-10 orang dan 78 kabupaten/kota dengan kematian satu orang.

Satgas mencatat sepuluh kabupaten/kota dengan akumulasi kematian terbanyak adalah Surabaya dengan 790 kematian, Semarang 328 kematian, Makassar 22 kematian, Jakarta Pusat 207 kematian, Jakarta Timur 177 kematian, Jakarta Barat 162 kematian, Jakarta Selatan 156 kematian, Kabupaten Sidoarjo 140 kematian, Jakarta Utara 127 kematian dan Banjarmasin 125 kematian.

Dewi juga mengatakan terdapat beberapa potensi penyebab kematian pada kasus COVID-19, termasuk penanganan terlambat karena pasien masuk ke rumah sakit sudah dalam kondisi memburuk.

"Potensi penyebab kematian pertama adalah penanganan yang terlambat karena pasien juga datang ke rumah sakit dalam kondisi yang sudah lebih buruk dari kondisi di awal," ujarnya.

Penanganan yang terlambat itu disebabkan ketika pasien saat memiliki gejala ringan tidak langsung memeriksakan diri tapi menunda sampai kondisi sudah memburuk.

Potensi lain adalah karena Indonesia memiliki beban ganda yaitu keberadaan penyakit menular dan adanya penyakit tidak menular yang bisa menjadi penyakit penyerta pada kasus COVID-19. Keberadaan penyakit penyerta itu bisa membuat kondisi pasien semakin memburuk setelah terinfeksi. ***