Tips Berkurban Bebas PMK

Tips Berkurban Bebas PMK
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Dokter Hewan dan Ahli Kesehatan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB), drh. Denny Widaya Lukman memberikan tips pemilihan, penyembelihan hingga pengolahan daging hewan kurban bebas penyakit mulut dan kuku (PMK).

"Pertama ketahui ciri hewan dengan PMK. PMK yang cenderung menjangkiti hewan ternak, seperti sapi, kambing, kerbau hingga domba, menimbulkan beberapa gejala seperti sariawan pada mulut, bibir, lidah dan dinding bagian dalam pipi, air liur yang berlebihan serta luka atau lepuh di atas dan celah di antara dua kuku," papar Denny dalam keterangan pers, dikutip Sabtu (2/7/2022).

Dia menambahkan, selain itu kuku hewan yang terluka juga dapat terlepas apabila tidak diobati segera.

Kemudian kedua, pisahkan sapi dan domba karena domba cenderung tidak menunjukkan gejala jika tertular PMK.

"Panitia kurban hendaknya memotong semua hewan sehat terlebih dulu," ujarnya.

Hewan kurban dengan PMK yang bergejala ringan boleh dipotong dengan tetap memperhatikan kebersihan. 

Limbah kotoran hewan yang sakit dibuang dengan ditanam di tanah atau dipisahkan pada tempat tertentu, lalu laporkan pada dinas penyelenggara peternakan dan kesehatan hewan agar segera memindahkannya. Setelah itu distribusikan segera daging kurban.

"Usahakan daging kurban diterima masyarakat yang membutuhkan maksimal 5 jam setelah pemotongan," ucap Denny.

Hal tersebut dilakukan untuk menghindari perubahan kimiawi pada daging dan berkembangnya bakteri.

"Daging juga dapat diolah menjadi kornet karena dari aspek keamanan pangan, pemanasan dalam proses produksi kornet dapat menginaktivasi virus," sebutnya.

Denny juga menekankan, masyarakat tidak perlu khawatir karena PMK tidak menulari manusia. 

"Terkait pengolahan daging kurban, sebaiknya dimasak hingga matang agar mematikan bakteri/virus atau disimpan dalam freezer untuk mempertahankan kesegaran daging," ujarnya.

Meski daging dibekukan, nutrisi daging akan tetap terjaga dan daging tidak mengalami perubahan kimiawi secara alami. Selain itu disarankan memilih layanan kurban secara online karena dianggap lebih praktis dan tetap amanah.  ***