Survei: Masyarakat Cemas Tertular Covid-19 saat Penerapan AKB

Survei: Masyarakat Cemas Tertular Covid-19 saat Penerapan AKB
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Sebesar 60,5% masyarakat disebut merasa cemas tertular virus corona (Covid-19) saat pemerintah menerapkan new normal atau adaptasi kebiasaan baru (AKB) di tengah pandemi. Demikian hasil survei Alvara Research Center, dirilis Minggu (12/7/2020).

"Tingkat kecemasan tertular itu juga masih tertinggi. Kekhawatiran untuk tertular di masa new normal itu masih tinggi," ujar CEO Alvara Research Center, Hasanuddin Ali, dalam diskusi daring, beberapa saat lalu.

Sedangkan yang sedikit cemas dan tidak sama sekali hanya 37,7%. Sisanya tidak menjawab/tidak tahu.

Meski demikian, terdapat dilema di tengah masyarakat. Apakah memprioritaskan kesehatan dengan tetap di rumah atau mengutamakan aktivitas ekonomi.

"Dilema itu terutama dirasakan pada masyarakat menengah ke bawah. Alasan utamanya, adalah karena takut kehilangan pekerjaan," jelasnya.

Pertimbangan berikutnya, cemas tidak bisa membayar cicilan (27,3%) dan kehabisan bahan makanan (20,5%).

Survei melibatkan 1.225 responden di seluruh Indonesia dengan metode daring (online) dan wawancara via telepon pada 22 Juni-1 Juli 2020. Rerata simpangannya (margin of error) sekitar 2,86%.

Pemerintah memutuskan menerapkan AKB, dengan memperkenankan sejumlah aktivitas bergeliat kembali, saat pandemi belum mencapai puncaknya. Penyelamatan ekonomi menjadi alasan utamanya. ***