Sukmawati Soekarnoputri: PKI Itu Ideologinya Pancasila

Sukmawati Soekarnoputri: PKI Itu Ideologinya Pancasila
Lihat Foto
WJtoday, Jakarta - Putri Presiden Pertama RI Soekarno, Sukmawati Soekarnoputri, menyebut bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) tidak menolak ideologi Pancasila. 

"Setahu saya, menurut senior-senior dari tokoh PNI, waktu itu yang memberikan info ataupun ilmu kepada saya. Mereka mengatakan PKI itu tidak menolak Pancasila," tutur Sukmawati dalam siaran tayangan YouTube Indonesia Lawyers Club, dilihat Rabu (30/9).

"Jadi PKI ideologi apa sih? Sebetulnya ideologinya Pancasila. Itu dari tokoh senior yang sudah tiada. Jadi kenapa jadi masalah? PKI itu ideologinya Pancasila."

Sukmawati menilai partai komunis di Indonesia itu berbeda dengan partai komunis di negara lain, seperti Uni Soviet dan Tiongkok, pada masa itu. 

Menurut Sukmawati, ideologi yang diterapkan di Uni Soviet dan Tiongkok bersumber dari komunisme dengan sistem partai tunggal. Sedangkan ideologi PKI, tutur Sukmawati, adalah Pancasila. Dengan demikian, ideologi tersebut masih hidup hingga sekarang.

Sebaliknya, tutur Sukmawati, jika PKI berideologi komunisme, maka secara institusi kepartaian paham komunisme sudah tidak ada lagi. 

"Kalau komunis secara institusi kepartaian sudah bubar, ya sudah enggak, secara institusi kepartaian," jelas Sukmawati.

Lebih lanjut, Sukmawati mengungkapkan bahwa bisa saja masih ada gerakan bawah tanah (underground) dari kader-kader PKI meski secara institusi kepartaian sudah bubar. 

Meski demikian, Sukmawati tidak bisa memastikan apakah ideologi yang dipeluk kader PKI underground saat ini tetap Pancasila seperti pendahulunya atau tidak.

"Jadi kalau ideologi underground bisa saja masih hidup. Seperti juga yang bermimpi dan bercita-cita negara Islam itu kan underground pasti ada," tambahnya.

"HTI dibubarkan, gampang ganti pakaian. Tapi kan ideologi mereka inginkan, negara Islam." pungkas Sukmawati. 

Di sisi lain, Rabu (30/9) hari ini bertepatan dengan peringatan peristiwa Gerakan 30 September/PKI atau G30S/PKI dimana tujuh perwira TNI dibunuh secara keji pada 30 September 1965 silam. 

Ketujuh perwira TNI tersebut dituduh akan melakukan makar terhadap Presiden Soekarno melalui Dewan Jenderal. Jenazah ketujuh perwira TNI ini kemudian dimasukkan ke sebuah sumur di kawasan Lubang Buaya, Jakarta Timur.***