Waspada! Ini Faktor Penyebab Tingginya Kematian Anak Akibat Covid

Waspada! Ini Faktor Penyebab Tingginya Kematian Anak Akibat Covid
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Virus Corona atau Covid-19 yang pertama kali ditemukan di India, varian Delta B.1.617.2 sangat rawan menulari anak-anak. Hal ini bisa berakibat morbiditas (angka kesakitan) dan angka kematian (mortalitas) bagi anak terutama balita akibat Covid-19 akan semakin tinggi.

Menurut Pendiri Yayasan Advokasi Kesehatan Anak Indonesia (YAKAI) Dr. dr Bob Wahyudin, SpA saat ini saja berdasarkan data dari pemerintah melalui laman Covid.go.id, angka kesakitan akibat Covid-19 di Indonesia mencapai lebih dari 2,2 juta. Dari jumlah tersebut 12,6 persennya adalah anak-anak. 

"Padahal pada Juni 2020 angkanya cuma 7,8% atau bertambah 4,8 persen," terang Bob Wahyudin dikutip dari keterangan persnya, Senin (5/7/2021).

Sebagai perbandingan, Bob melanjutkan, di Amerika Serikat angka kesakitan bagi anak-anak mencapai 50 persen. Namun angka kematian anak akibat Covid-19 di negara adi daya itu hanya 0,05 persen. Sedangkan di Indonesia angka kesakitannya 12,6 persen tapi angka kematiannya mencapai 2,9 persen. 

"Dari persentase tingkat kematian anak akibat Covid-19 usia Balita menyumbang separuhnya," ujar dokter yang berpraktik di RS Siloam Makassar.

Ada beberapa faktor yang jadi sebab tingginya kematian anak akibat Covid-19 di Indonesia, antara lain gizi buruk. Faktor ini berdampak kepada rendahnya imunitas atau daya tahan tubuh anak sehingga sangat rentan jika terkena Covid-19.

Faktor kedua, vaksinasi pada anak baru saja dilakukan akibat terbatasnya pasokan jumlah vaksin. Itu pun baru dikenakan terhadap anak-anak berusia 12-17 tahun, sedangkan balita sama sekali belum akan tersentuh vaksinasi dalam waktu dekat.

Faktor ketiga, penerapan protokol kesehatan yang masih sangat lemah. Bob Wahyudin mencontohkan banyak orang tua yang mengajak anak-anak mereka ke mal tanpa mengenakan masker. 

"Orang tuanya sih bermasker tapi anaknya tidak," ujarnya. Faktor keempat adalah varian delta yang sangat mudah menular.***