Semangat Kartini di Tengah Pandemi

Semangat Kartini di Tengah Pandemi
Lihat Foto

WJToday, Bandung - "Habis Gelap Terbitlah Terang", kalimat sederhana namun syarat makna ini yang dikutip dari buku RA. Kartini perlu menjadi renungan bersama dalam menghadapi situasi yang dialami saat ini. Tidak ada yang bisa memastikan kapan pandemi ini akan berakhir. 

Dengan tetap taat dan patuh terhadap protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam upaya memerangi penyebaran Covid-19, pasti masa sulit ini akan segera berakhir.

Adalah terdapat peran penting perempuan bagi yang merayakan Hari Kartini di era pandemi Covid-19 ini di tengah keluarga dan masyarakat adalah bersyukur kepada Allah SWT atas kemuliaan yang diberikan-Nya.

Hari Kartini di era pandemi bagi kaum wanita adalah bagaimana setiap insan perempuan Indonesia harus dapat menyelami sejarah kehidupan Ibu Kartini yang bisa menjadi tauladan bagi kaum perempuan Indonesia. Dia menambahkan salah satu karakter Kartini adalah ketekunannya dalam melakukan perubahan. 

Para perempuan dengan konsep sisterhood, saling bekerjasama, juga dapat melakukan banyak hal yang positif untuk mengatasi pandemi ini. Modalitas sisterhood, bekerja dengan hati serta profesional, sebagaimana dicontohkan oleh komunitas atau organisasi perempuan yang ada di Nusantara ini akan membantu mengadang Covid-19 ini secara signifikan.

Hal ini sejalan dengan teori perbedaan yang menjelaskan laki-laki dan perempuan itu mempunyai keunikan sendiri-sendiri yang saling melengkapi, perempuan itu bekerja dengan hati, mempunyai jiwa keibuan yang selalu ingin melindungi anaknya, memberikan kehangatan pada anak-anaknya, dekat dengan alam, kelekatan dalam sisterhood, dan karakter positif lainnya yang berbeda dengan laki-laki.

Memetakan relevansi Hari Kartini yang merepresentasikan perempuan tradisional Indonesia dalam era modern cukup sulit dilakukan, apalagi jika digabung dengan pandemi yang kini sedang mewabah. Untuk membicarakan makna dan relevansi Hari Kartini, sekaligus mempertanyakan arti menjadi perempuan di era modern ini.

Perempuan saat ini harus merasa percaya diri  dirinya mempunyai status dan kemampuan yang setara dengan laki-laki, bahkan harus memahami bahwa dirinya dengan tugas kodratnya mempunyai hak yang lebih daripada laki-laki. Karena itu di era modern ini tidak ada sesuatu yang mustahil untuk dapat dilakukan oleh perempuan.

Pemberdayaan harus dapat memenuhi kebutuhan praktis dan strategis perempuan. Pemberdayaan perempuan saat ini tetap memperhatikan kebutuhan praktis perempuan, yaitu berupa kebutuhan mendesak yang karena kodrati perempuan tidak dapat menolaknya (tugas-tugas reproduksi) dan karena budaya yang mana perempuan masih terkungkung oleh gender stereotip yang ada.

Salah satu kebutuhan praktis perempuan di era modern ini masih minimnya kemampuan di bidang teknologi. Karena itu memaksimalkan upaya pemberdayaan dengan memanfaatkan teknologi dengan cara kerja sama generasi lama yang punya pengalaman dan konsep matang tentang pemberdayaan perempuan, dengan generasi milenial yang mempunyai kemampuan IT menjadi pilihan untuk memaksimalkan strategi.

Kebutuhan strategis dilakukan dengan melakukan pemberdayaan perempuan yang melibatkan laki-laki di semua level, baik eksekutif, yudikatif maupun legislatif dan juga di level civil society. Hal ini penting jika kesadaran keadilan gender itu hanya datang dari pihak perempuan, maka masalah-masalah perempuan tidak mudah tertangani

Hari Kartini bukanlah hadir setiap setahun sekali, melainkan setiap hari. Teruslah berjuang melawan Covid-19 dengan semangat Kartini yang membara. ***


* Thoriqoh Nasrullah Fitriyah (Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat)