Sekjen PBB, Antonio Guterres Dorong Reformasi Sistem Pangan

Sekjen PBB, Antonio Guterres Dorong Reformasi Sistem Pangan
Lihat Foto

WJtoday, Amerika Serikat - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-76 PBB mengatakan bahwa dunia perlu mengubah pengelolaan sistem pangan untuk menghapus masalah kelaparan dan kesehatan global.

Guterres mengatakan dunia perlu mengubah cara membuat, memakan, dan membuang makanan dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum ke-76 PBB di New York, Amerika Serikat (AS), pada Kamis (23/9/2021).

"Perang di planet kita harus berakhir dan sistem pangan dapat membantu kita membangun perdamaian itu," kata Guterres.

Dengan mencatat bahwa sistem pangan menciptakan sepertiga dari emisi gas rumah kaca, Guterres mengatakan bahwa mengikuti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB (SDGs) yang ditetapkan pada 2015, dapat mengakhiri kelaparan dan kemiskinan sambil menciptakan kesehatan dan kemakmuran global.

"Sistem pangan dapat dan harus memainkan peran utama dalam memenuhi tujuan pembangunan berkelanjutan PBB pada 2030," ucap Guterres seraya menegaskan bahwa tujuan tersebut termasuk mengakhiri kemiskinan, melindungi ekosistem dan memastikan konsumsi berkelanjutan dan pola produksi yang membatasi limbah.

Guterres juga mengatakan bahwa saat ini dunia membutuhkan solusi berbasis alam. 

"Adalah mungkin untuk memberi makan populasi global yang sedang tumbuh sambil juga menjaga lingkungan kita," ungkap dia. "Dibutuhkan metode konsumsi dan produksi yang berkelanjutan serta solusi berbasis alam. Dibutuhkan pengelolaan sumber daya alam yang cerdas dan berkelanjutan, mulai dari pertanian hingga perikanan," tambah Guterres.

Sekjen PBB menambahkan bahwa dunia perlu meningkatkan sistem pangan dan gizi darurat di daerah yang terkena dampak konflik atau keadaan darurat iklim serta berinvestasi dalam sistem pencegahan kelaparan peringatan dini.

Terkait seruan Guterres ini, Presiden AS, Joe Biden, pada awal pekan ini mengumumkan akan menginvestasikan 10 miliar dollar AS untuk mengakhiri kelaparan.

Tingkatkan Akses

Dalam pidatonya, Guterres pun menyerukan reformasi subsidi pertanian dan mengatakan bahwa pangan tidak boleh dilihat hanya sebagai komoditas untuk diperdagangkan, tetapi sebagai hak yang dimiliki setiap orang.

Guterres mencatat bahwa tiga miliar orang tidak mampu membeli makanan yang sehat. Dia menambahkan, dua miliar orang saat ini mengalami kelebihan berat badan (obesitas) sementara 462 juta orang malah kekurangan berat badan.

Dia mengingatkan bahwa hampir sepertiga dari semua makanan yang diproduksi hilang atau terbuang dan mengatakan perubahan sistem pangan dapat mendorong pemulihan global pascapandemi.

Oleh karena itu Guterres meminta pemerintah dan bisnis untuk bekerja sama untuk meningkatkan akses ke diet sehat, meratapi bahwa makanan bergizi sering terlalu mahal atau tidak dapat diakses.***