Sejarah 25 September 1810: Daendels dan berdirinya Kota Bandung

Sejarah 25 September 1810: Daendels dan berdirinya Kota Bandung
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Pada 25 September 1810, peristiwa bernilai sejarah terjadi, yakni kala Gubernur Jenderal Hindia Belanda Herman Willem Daendels mengeluarkan surat keputusan tentang pembangunan sarana dan prasarana di kawasan Bandung.

Awalnya, ibu kota Kabupaten Bandung berada di Krapyak atau Dayeuhkolot di tepi Sungai Citarum.

Kini di tempat Daendels mengeluarkan perintah kepada Bupati Bandung, Wiranatakusumah II itu terdapat patok nol kilometer, tepatnya di sisi Jalan Asia Afrika, tak jauh dari Alun-Alun Kota Bandung.

Untuk menjalankan perintah Daendels tersebut, Wiratanakusumah II kemudian membangun pendopo, masjid, dan balai tempat menerima tamu, yang semuanya berada di sisi selatan, barat dan timur alaun-alun.

Kepemimpinaan kemudian dipegang oleh Gubernur Jenderal pertama yakni Herman Willem Daendels (1808 – 1811).

Pada masa pemerintahan Daendels, dibangunlah Jalan Raya Pos (Groote Postweg) dari Anyer ke Panarukan.

Lalu pada 25 Mei 1810, Daendles meminta Bupati Bandung dan Bupati Parakanmuncang untuk memindahkan ibukota kabupaten ke daerah Cikapundung dan Andawadak atau sekarang adalah Tanjungsari dekat Jalan Raya Pos.

Sebelum Daendels memberikan perintah tersebut, bupati Bandung saat itu sudah memiliki rencana untuk memindahkan ibu kota Bandung.

Hal tersebut dikarenakan Krapyak dianggap kurang strategis sebagai ibu kota pemerintahan yang lokasinya berada di Selatan Bandung dan sering terkena banjir.***