Sebanyak 38.000 Siswa SMA Jabar Dipinjamkan Tablet untuk PJJ

Sebanyak 38.000 Siswa SMA Jabar Dipinjamkan Tablet untuk PJJ
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan, sebanyak 38.000 siswa tingkat SMA dari keluarga pra sejahtera yang tidak memiliki telepon pintar akan diberikan pinjaman gawai berupa tablet. Hal itu untuk membantu mereka dalam melaksanakan belajar daring yang diberlakukan karena adanya pandemi Covid-19.

"Jadi pinjaman gawai pintar berupa tablet ini akan diberikan kepada siswa yang kurang mampu. Selama ini mereka kesulitan belajar jarak jauh karena tidak punya ponsel pintar. Itu ada 38.323 tablet yang selama ini digunakan pihak sekolah dan sementara tidak terpakai," kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Dedi Supandi di Bandung, Senin (31/8).

Dedi mengatakan tablet yang dipinjamkan sebenarnya bukan dari pengadaan baru. Namun, gawai yang selama ini digunakan sejumlah sekolah untuk ujian siswa. Selama kegiatan belajar mengajar di sekolah diliburkan karena pandemi Covid-19, tablet itu tidak digunakan. Sehingga, tercetus gagasan untuk dipinjamkan kepada siswa kurang mampu untuk mereka mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

”Selama pandemik ini, tidak ada salahnya kalau ada keluarga yang anaknya kesulitan mengikuti PJJ, kita pinjamkan saja. Pokoknya belajar anak jangan sampai terabaikan,” ujar Dedi.

Pihaknya juga menghadiri peluncuran program penyerahan kuota dan peminjaman tablet di SMA Negeri 9 Kota Bandung Senin, (31/8). Menurut dia, tidak semua sekolah mendapatkan pinjaman tablet tersebut karena program itu hanya pengalihan sementara di mana ada sekolah yang mendapat bantuan dari BOS kinerja kemudian oleh sekolahnya dibelikan tablet.

”Program ini hanya ada di 13 cabang Dinas Pendidikan Jabar,” kata Dedi.

Dedi memastikan untuk bantuan internet, semua siswa kurang mampu tingkat SMA bisa mendapatkannya ketika sudah terdaftar di sekolah masing-masing.
 ”Seperti di SMAN 9 Kota Bandung ini, ada 150 siswa yang akan mendapatkan bantuan tablet. Mereka pun bisa mendapat bantuan uang untuk pembelian kuota internet Rp 150 ribu,” ujar Dedi.***