Sebanyak 330 Sekolah di Kota Bandung Gelar PTM Terbatas, Pekan Depan

Sebanyak 330 Sekolah di Kota Bandung Gelar PTM Terbatas, Pekan Depan
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Sebanyak 330 sekolah akan memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas pada 8 September 2021. Ratusan sekolah itu nanti melaksanakan pembelajaran dengan kapasitas 50 persen.

Ratusan sekolah tesebut tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung dari semua jenjang pendidikan, yaitu PAUD, SD, SMP, hingga SMA/SMK. Secara rinci, terdiri atas PAUD/TK 65, SD 99, SMP 42 sekolah, SMA 46 sekolah, SMK 20 sekolah, dan 58 sekolah di bawah Depag.

Kabid Pengembangan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Bandung Bambang Arianto mengatakan, PTM di Kota Bandung dilaksanakan bertahap. Tidak serta merta bisa diterapkan di setiap sekolah. Sebanyak 330 sekolah yang menggelar PTM telah dinyatakan lolos proses verifikasi dan persyaratan lainnya.

Nantinya, sekolah yang telah dinyatakan lolos akan masuk tahapan PTM. Di mana untuk sekolah tahap uji coba kapasitas siswa hingga 25 persen, transisi antara 25 hingga 50 persen, adaptasi kebiasan baru 50 hingga 75 persen, dan new normal hingga 100 persen. 

"Pada 8 September, nanti ada 330 sekolah.  Mereka sudah masuk masa transisi. Mereka sudah lolos verifikasi dan sudah diijinkan artinya mereka bisa PTM dengan kapasitas 25 sampai 50 persen. sekarang sedang bersiap secara maksimal sampai 50 persen," kata Bambang dalam acara Bandung Menjawab, Kamis (2/9/2021).

Menurut Bambang Arianto, siswa di 330 sekolah tersebut tidak diharuskan divaksinasi. Hal itu sesuai dengan Permendagri di mana tidak ada aturan yang mengharuskan vaksinasi bagi siswa di bawah 12 tahun. Akan tetapi, Permendagri itu menjelaskan guru dan siswa harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sekolah yang menyelengarakan PTM, ujar Bambang, harus mematuhi semua persyaratan. Seperti punya satgas, mempunyai kurikulum PJJ dan PTM, sudah lakukan kampanye prokes, dan memiliki peralatan yang memadai utuk menggelar PTM dan PJJ.

"Nanti setiap kelas hanya boleh menggelar PTM selama dua jam dan maksimal dua mata pelajaran. Selain itu, kami juga telah membuat SOP bagaimana mereka datang dan pulang. Kami sudah memiliki data siswa, mama siswa yang sekolah naik angkot, kendaraan sendiri, atau lainnya," ujar Bambang.***