Rusia 'Caplok' 4 Wilayah Ukraina, Ini Respons NATO

Rusia 'Caplok' 4 Wilayah Ukraina, Ini Respons NATO
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) mengecam keras pencaplokan 4 wilayah Ukraina oleh Rusia. Aliansi itu pun memperingatkan akan konsekuensi berat jika Moskow menggunakan senjata nuklir dalam perangnya melawan Kyiv.

"Perampasan tanah ini ilegal dan tidak sah. Sekutu NATO tidak dan tidak akan mengakui wilayah ini sebagai bagian dari Rusia," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, dikutip AFP Sabtu, (1/10/2022).

Stoltenberg bersikeras bahwa NATO akan terus mendukung Ukraina dalam upaya mereka untuk membebaskan wilayah yang dikuasai Moskow saat Kyiv bersumpah untuk melancarkan serangan balik.

Di sisi lain, Kremlin mengatakan sekarang memandang wilayah yang dicaplok itu sebagai bagian dari Rusia dan bersedia menggunakan persenjataan penuh untuk mempertahankannya.

Adapun, Stoltenberg mengatakan NATO belum melihat "perubahan dalam postur nuklir" Rusia setelah ancaman dari Putin.

"Kami waspada, kami berbagi informasi, dan kami telah menyampaikan dengan sangat jelas kepada Rusia bahwa akan ada konsekuensi berat jika mereka menggunakan kekuatan nuklir untuk melawan Ukraina," kata Stoltenberg.

Perlu diketahui, NATO telah menolak untuk campur tangan secara militer dalam perang di Ukraina karena takut meningkatkan konfrontasi dengan Moskow yang bisa berubah menjadi perang nuklir.

Namun, para sekutu NATO malah mengirim senjata bernilai miliaran dolar ke Ukraina untuk membantu mempertahankan diri dari serangan Moskow.

Sementara itu, menanggapi deklarasi Putin, Ukraina mengumumkan bahwa mereka secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO.

Namun, Stoltenberg tetap tidak berkomitmen pada tawaran tersebut, mengingat keputusan tentang keanggotaan membutuhkan "konsensus" dari semua 30 sekutu.

"Fokus kami sekarang adalah memberikan dukungan langsung ke Ukraina untuk membantu Ukraina mempertahankan diri melawan invasi brutal Rusia," katanya.

Terlepas dari aplikasi dari Kyiv, tampaknya ada sedikit prospek Ukraina bergabung dengan NATO di masa mendatang saat sedang berkonflik dengan tetangga raksasanya.

Keanggotaan NATO berarti Ukraina dilindungi oleh Pasal 5 klausul pertahanan timbal balik aliansi yang berarti serangan terhadap satu anggota dianggap sebagai serangan terhadap semua.

Resmi Caplok 4 Wilayah Ukraina, Ini Kata Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memproklamirkan pencaplokan 4 wilayah Ukraina dalam Upacara Kremlin yang megah, Jumat (30/9/2022). Dia pun meyakinkan pasukannya akan meraih kemenangan kendati tengah menghadapi potensi kekalahan.

Adapun, pencaplokan itu terjadi ketika pasukan Rusia di salah satu dari empat wilayah yang dianeksasi menghadapi pengepungan oleh pasukan Ukraina setelah Putin memerintahkan mobilisasi besar-besaran untuk membawa ratusan ribu orang Rusia ke garis depan.

Dalam salah satu pidato anti-Amerika yang paling kentara selama lebih dari dua dekade berkuasa, Putin mengisyaratkan bahwa dia siap untuk melanjutkan apa yang dia sebut pertempuran untuk "Rusia yang lebih bersejarah". Dia pun mengecam Barat sebagai neo-kolonial dan ingin menghancurkannya.

"Mereka (warga 4 wilayah yang dicaplok) telah membuat pilihan untuk bersama rakyat mereka, tanah air mereka, untuk hidup dengan nasibnya, dan untuk menang bersamanya. Kebenaran ada di pihak kita. Rusia bersama kita!" tutur Putin, dikutip Reuters.

Dia mengatakan hal tersebut di hadapan elit politik negaranya, yang telah berkumpul di salah satu aula termegah Kremlin untuk menyaksikannya menandatangani dokumen pencaplokan.

"Orang-orang yang tinggal di Luhansk, Donetsk, wilayah Kherson, dan wilayah Zaporizhzhia menjadi rekan senegara kami selamanya," kata Putin, merujuk pada wilayah yang menurutnya dianeksasi Rusia.

"Kami akan mempertahankan tanah kami dengan segenap kekuatan dan segala cara kami," katanya.

Putin juga menyerukan "rezim Kyiv" untuk segera menghentikan permusuhan dan kembali ke meja perundingan.

Adapun, puncak dari upacara itu ditandai dengan teriakan "Rusia! Rusia!" saat Putin menggenggam tangan pejabat yang didukung Rusia untuk menjalankan wilayah yang dicaplok.

Ribuan orang, beberapa dari mereka memegang bendera Rusia, kemudian memadati Lapangan Merah Moskow untuk mendengarkan musik pop perayaan.

Putin mengatakan kepada orang banyak: "Kemenangan akan menjadi milik kita!"

Di sisi lain, pernyataan Putin tentang kekuasaan Rusia atas 15% Ukraina tersebut, sekaligus aneksasi terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, ditolak mentah-mentah oleh negara-negara Barat, dengan AS dan Inggris mengumumkan sanksi baru.***