Respons BNPT dan Densus 88 terkait AS Larang Warganya Kunjungi Dua Daerah di Indonesia

Respons BNPT dan Densus 88 terkait AS Larang Warganya Kunjungi Dua Daerah di Indonesia
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat meminta warganya di Indonesia agar menghindari kunjungan ke wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Papua. Larangan ini berkaitan dengan ancaman terorisme yang terjadi di wilayah tersebut.

Amerika menetapkan kedua daerah itu telah berada dalam level 3. Amerika menilai teroris bisa menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan. Adapun tempat yang berpotensi tinggi diserang yakni pos polisi, tempat beribadah, hotel, bar, kelab malam, pasar/pusat perbelanjaan, dan restoran.

Terkait hal itu, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tetap menghormati sikap pemerintah Amerika. Hal itu merupakan kewenangan Amerika dalam upaya menjaga keselamatan warganya.

“Kita tentu hormati kebijakan itu sebagai cara negara tersebut melindungi warga negaranya dari potensi ancaman di luar negeri,” kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Ahmad Nurwakhid, Kamis (28/4/2022).

Nurwakhid mengatakan, pemerintah Indonesia juga biasa mengeluarkan travel note untuk warganya di luar negeri, terutama yang berada di daerah konflik. Travel note dikeluarkan atas kajian terlebih dahulu.

Menurut dia, travel note tersebut bukan sekali dua kali dikeluarkan sebuah negara. Kebijakan itu kerap dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan dari potensi ancaman teror.

“Potensi penyerangan dan terjadinya aksi teror tentu selalu ada setiap waktu tanpa ada peringatan. Itulah watak terorisme yang menimbulkan suasana teror, mencekam dan rasa tidak aman di masyarakat,” jelasnya.

Densus 88 Tanggapi Larangan Amerika yang Minta Warga Hindari Sulawesi dan Papua

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri merespons permintaan Amerika Serikat kepada warganya untuk berhati-hati pergi ke Indonesia, khususnya menghindari bahaya terorisme serta konflik di Sulawesi dan Papua. Permintaan itu disampaikan lewat peningkatan travel note atau advisory di Indonesia ke level dua.

"Tindakan yang dilakukan bukan berdasarkan surat peringatan dari luar negeri," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Kamis, 28 April 2022.

Aswin mengatakan operasional Densus 88 tetap berjalan berdasarkan analisis eskalasi ancaman yang ada. Aswin emoh menanggapi lebih jauh mengenai penerbitan peringatan kepada warga Amerika terkait kondisi keamanan di Indonesia.

Dia menegaskan penegakan hukum dilakukan secara independen. Detasemen berlambang burung hantu itu dipastikan tidak bisa dipengaruhi pihak lain, termasuk luar negeri.

"Giat Densus ini bersifat independen dan didasarkan Undang-Undang (UU) Antiteror," ucap Aswin.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat memberikan penilaian kelompok teroris kerap merencanakan aksi di Indonesia. Amerika mewanti-wanti warganya tak berkunjung ke Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Papua.

Kedua daerah itu telah ditetapkan sebagai level 3. Artinya, warga Amerika diminta mempertimbangkan kembali untuk pergi ke daerah tersebut.

"Meningkatkan kewaspadaan di Indonesia akibat terorisme dan bencana alam. Beberapa area memiliki peningkatan risiko," demikian pernyataan di situs Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Senin, 25 April 2022.

Teroris disebut bakal menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan. Amerika memprediksi pelaku menargetkan pos polisi, tempat beribadah, hotel, bar, kelab malam, pasar/pusat perbelanjaan, dan restoran.

Amerika juga menyebut penembakan kerap terjadi di daerah Timika dan Grasberg. Mereka menduga kuat konflik dan demo rusuh akan terjadi di Sulawesi Tengah dan Papua.

"Jauhi demonstrasi dan kerumunan," ucap pemerintah Amerika dalam keterangan resmi itu.***