Presiden Ukraina Pastikan Bakal Hadir KTT G20 secara Daring

Presiden Ukraina Pastikan Bakal Hadir KTT G20 secara Daring
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan rasa terima kasihnya pada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi karena telah mengundang Ukraina dalam KTT G20, Jumat (27/5/2022). 

“Saya berterima kasih kepada Presiden Indonesia atas undangan submit G20. Saya yakin submit G20 merupakan diskusi yang bersahabat antara kepala negara,” kata Zelensky dalam keterangannya melalui siaran langsung Youtube milik Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI).

Zelensky juga menambahkan bahwa dirinya yakin jika pertemuan antar kepala negara dalam G20 akan mencari solusi dan jalan keluar mengenai konflik yang ada pada saat ini.

“Mengenai G20, Dunia akan menghadapi tantangan dan konflik yang ada. Konflik dan krisis pangan saya khawatir akan menjadi besar,” ujar Zelensky.

“Saya berharap G20 akan dapat mencari solusi dan jalan keluar mengenai konflik dan perang. Terutama perang ini ada di pusat Eropa. Kita memerlukan semuanya untuk bersatu untuk menghentikan agresi mereka (Rusia),”

Dalam keterangannya juga, Presiden Ukraina yang menjabat sejak 2019 itu mengatakan bahwa G20 harus dapat menghentikan perang yang ada dan mendukung penuh Ukraina.

Namun, pada undangan yang diterima Zelensky dari Indonesia untuk hadir dalam KTT G20 di Bali, Zelensky mengatakan bahwa dirinya tidak bisa hadir dalam pertemuan tersebut.

“Saya tidak dapat berkunjung karena saya harus bersama rakyat saya, jadi saya akan bergabung dengan anda kalau bisa dilakukan secara online, itu adalah opsi yang saya pilih.”


Sejak invasi digaungkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, hingga pada saat ini perang masih menjadi-jadi dan memakan banyak korban jiwa.

Dalam hal ini, sebelumnya beberapa anggota yang menjadi bagian dari G20 menentang Indonesia sebagai untuk tidak mengundang Putin dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) yang berlangsung di Bali, pada November mendatang.

Barat menyarankan bahwa jika Presidensi Indonesia nekat untuk mengundang Putin, maka pihak Indonesia juga harus mengundang Ukraina dalam pertemuan tersebut.***