Polemik Kedubes Inggris di Jakarta Kibarkan Bendera Pelangi

Polemik Kedubes Inggris di Jakarta Kibarkan Bendera Pelangi
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, memasang bendera pelangi yang identik dengan bendera LGBT. Bendera tersebut berkibar di samping bendera Union Jack.

Informasi terkait pengibaran bendera pelangi diunggah akun resmi Kedutaan Besar Inggris di Jakarta @ukinIndonesia pada Rabu (18/5/2022) lalu.

Pengibaran bendera LGBT oleh Kedutaan Inggris dilakukan dalam rangka memperingati Hari Internasional Melawan Homofobia, Transfobia dan Bifobia (IDAHOBIT), yang dirayakan pada 17 Mei tiap tahunnya.

"Inggris berpendapat bahwa hak-hak LGBT+ adalah hak asasi manusia yang fundamental. Cinta itu berharga. Setiap orang, di mana pun, harus bebas untuk mencintai orang yang mereka cintai dan mengekspresikan diri tanpa takut akan kekerasan atau diskriminasi. Mereka seharusnya tidak harus menderita rasa malu atau bersalah hanya karena menjadi diri mereka sendiri," tulis akun Instagram Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.

Selain itu, Inggris berpendapat jika semua warga negara harus diperlakukan secara adil, tanpa rasa takut akan kekerasan dan diskriminasi.

Inggris menyatakan akan memperjuangkan hak-hak LGBT dan mendukungnya.

"Kami ingin hidup di dunia yang bebas dari segala jenis diskriminasi. Di Inggris Raya, diskriminasi atas dasar usia, etnis atau asal negara, agama atau kepercayaan, jenis kelamin, disabilitas, status perkawinan, kehamilan dan persalinan, dan ya - orientasi seksual dan perubahan jenis kelamin - adalah ilegal menurut hukum," ujarnya.

Inggris juga mendesak masyarakat internasional untuk menghapus diskriminasi termasuk berdasarkan orientasi seksual dan identitas gender, dan untuk mempromosikan keragaman dan toleransi.

"Kami mendesak negara-negara untuk mendekriminalisasi hubungan seks sesama jenis yang suka sama suka, dan untuk memperkenalkan undang-undang yang melindungi orang-orang. LGBT+ dari segala bentuk diskriminasi," kata mereka.

Unfollow Massal

Pro dan kontra jelas mengiringi sikap Kedubes Inggris ini, seperti yang terlihat di kolom komentar postingan tersebut.

Bukan cuma kontroversi, beberapa warganet yang kontra juga langsung mengambil sikap untuk berhenti mengikuti akun Instagram Kedubes Inggris.

"Viral sih ini mah klarifikasi kemudian," sindir wargabet.

"Mau ambil popcorn dulu," celetuk warganet, seolah menantikan keributan yang akan terjadi akibat unggahan ini.

"Gokil, cuma untuk orang-orang dengan aura positif! Kalau kalian mau membenci dan berkata kasar, disimpan aja," komentar warganet yang pro dengan sikap Kedubes Inggris.

"Maaf, saya benar-benar nggak setuju sama ini," tegas warganet lain.

"Bendera itu nggak seharusnya berkibar di negara kami, tolong hormati kami," tutur warganet.

"Unfollow," tulis warganet yang diikuti oleh sejumlah akun lain.

"Moon maap, unfollow," imbuh warganet.

"Wkwkwk unfollow bosque," tambah yang lainnya.

"Unfollowing goodbye," timpal warganet lain.

Meski begitu, beberapa warganet juga mengingatkan kalau tempat berdirinya Kedubes Inggris menurut hukum adalah milik Inggris. Hal sebaliknya pun berlaku untuk wilayah Kedubes Indonesia di London.

"Bagi warga Indonesia memang jika hal ini dilakukan di Indonesia sangat salah. Namun hal ini dilakukan di dalam wilayah kedutaan UK dan bersanding dengan bendera UK (Union Flag). So berdasar hukum internasional, hal ini terjadi di wilayah UK bukan Indonesia dan tidak bersebelahan dengan sang saka merah putih. Jadi mohon dimengerti kebijakan UK," jelas warganet.

Tuai Polemik

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar abbas menyesalkan tindakan Kedubes Inggris di Jakarta yang mengibarkan bendera LGBT

"Muhammadiyah sangat menyesalkan sikap Kedubes Inggris yang tidak menghormati Negara Republik Indonesia dengan mengibarkan bendera LGBT," kata Anwar dalam keterangan tertulisnya, Jumat (20/05/2022).

Anwar mengatakan seharusnya pemerintah Inggris tahu bahwa bangsa Indonesia memiliki falsafah Pancasila yang sangat menghormati nilai-nilai ajaran agama. Menurutnya, tidak ada satu agama pun dari 6 agama yang diakui Indonesia menolerir praktik LGBT, apalagi Islam agama mayoritas penduduk.

"Muhammadiyah melihat praktik LGBT itu bukanlah merupakan hak asasi manusia. Dia merupakan perilaku menyimpang yang bisa diobati dan diluruskan. Oleh karena itu negara harus hadir membantu mereka untuk bisa keluar dari perilaku yang tidak terpuji tersebut," katanya.

Praktik LGBT, kata Anwar, merupakan tindakan antimanusia dan kemanusiaan yang menyebabkan kepunahan umat manusia. Hal ini karena mustahil bagi laki-laki kawin dengan laki-laki atau perempuan kawin dengan perempuan kemudian melahirkan anak.

"Jadi kalau penduduk bumi saat ini sekitar 8 miliar, bila mereka melakukan perkawinan sejenis. Maka sudah bisa diperkirakan 150 tahun yang akan datang tidak akan ada seorang pun anak manusia di muka bumi ini. Jadi LGBT ini merupakan praktik yang antimanusia dan kemanusiaan karena bisa menyebabkan punahnya manusia di atas dunia ini," tuturnya.

Kedubes Inggris Dituntut Meminta Maaf dan Hormati Nilai-nilai di Indonesia

Pimpinan Pusat Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) dengan tegas menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan Kedubes Inggris tidak hormati nilai-nilai di Indonesia.

"Tindakan Kedubes Inggris yang mengibarkan bendera LGBT tersebut adalah bagian dari tidak menghormati Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia," kata Ketua PP GMPI Bidang Media dan Infokom M. Samsul Arifin mengutip dari Antara.

Menurut dia, sila pertama Pancasila menyebutkan ketuhanan Yang Maha Esa. Sila itu menekankan nilai-nilai agama.

"Tidak ada satu pun agama dari enam agama yang diakui Indonesia yang mendukung praktik LGBT, termasuk agama Islam yang merupakan mayoritas. Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam hanya menyebut dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan," katanya.

Sila kedua Pancasila, lanjut dia, menyatakan kemanusiaan yang adil dan beradab. Korelasinya, yakni praktik LGBT bukanlah hak asasi manusia, melainkan perilaku menyimpang yang perlu diobati.

"Praktik LGBT bisa berdampak pada punahnya umat manusia jika terus dibiarkan begitu saja. Tidak mungkin laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan akan melahirkan keturunan," katanya.

Oleh karena itu, GMPI meminta Kedubes Inggris di Indonesia agar menghapus postingan dukungan maupun pengibaran bendera LGBT di media sosial resminya.

"Kedubes Inggris di Indonesia juga harus meminta maaf kepada publik karena telah mengibarkan bendera LGBT yang jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila," ucap Samsul.***