Pesawatnya Dikeluarkan Paksa dari Bandara Malinau, Susi Pudjiastuti Bicara Hebatnya Kekuasaan

Pesawatnya Dikeluarkan Paksa dari Bandara Malinau, Susi Pudjiastuti Bicara Hebatnya Kekuasaan
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menggungah Video yang memperlihatkan aktivitas pesawat Susi Air dikeluarkan secara paksa dari Hanggar Bandara Robert Atty Bessing Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, pada Rabu (2/2/2022) lewat akun Twitter miliknya @susipudjiastuti.

Dalam video berdurasi 30 detik itu, tampak pesawat Susi Air dipindahkan secara paksa oleh sekelompok  Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP setempat.

Terkait peristiwa pemindahan secara paksa itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan itu dalam cuitannya menulis.

"Sering kali ada kejutan dalam hari-hari kita," ungkap Susi di akun Twitternya.

"Kejutan hari ini saya dapat video dari anak saya tentang pesawat Susi Air dikeluarkan paksa oleh sekumpulan Satpol PP dari Hanggar Malinau," imbuhnya.

Padahal menurutnya, Susi Air sudah 10 tahun melayani rute reguler dan perintis dari Bandara Kolonel RA Bessing Malinay, Kalimantan Utara.

Pengusiran tersebut diduga dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Malinau.

"Kuasa, wewenang begitu hebatnya. Apa yang kau lakukan 10 tahun terbang dan melayani wilayah Kaltara yang sulit dijangkau, ternyata..," ungkap Susi.

Pada cuitannya, Susi menyematkan dua video yang menampilan puluhan Satpol PP tengah menarik paksa pesawat Susi Air dengan alat berat.

Susi menjelaskan pihak Susi Air sebenarnya sudah mengajukan perpanjangan beberapa kali sejak Novelmber 2021, namun hal itu ditolak

Pihaknya pun tak mengetahui alasan ditolaknya pengajuan perpanjangan sewa hanggar tersebut oleh Pemerintah Kota Malinau.

Susi Air sudah mengajukan perpanjangan beberapa kali sejak November tapi akhirnya ditolak. Karena apa ditolak? Susiair tidak tahu, itu kekuasaan dan wewenang Pemda Malinau," tutur Susi.

"Hal yang aneh karena 10 tahun ini perpanjangan tidak pernah ada masalah. Sudah 10 tahun harus terbang perintis di Kaltara."***