Pertanian Jabar Manfaatkan Teknologi Modern Untuk Sejahterakan Petani

Pertanian Jabar Manfaatkan Teknologi Modern Untuk Sejahterakan Petani
Lihat Foto

WJtoday, Bandung  - Sektor pertanian di Jawa Barat didorong memanfaatkan teknologi untuk memaksimalkan lahan agar mendapat nilai ekonomi tinggi. Pengembangan digitalisasi pertanian ini tengan diinisiasi perusahaan BUMD Jabar, PT Agro Jabar yang bekerjasama dengan PT Pindad.

Penandatangan kesepakatan bisnis ini dilakukan Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose dan Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar di acara West Java Investment Summit (WJIS) 2021.

Kurnia Fajar mengatakan pihaknya bekerjasama dengan Pindad dalam pengembangan teknologi pertanian ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani Jawa Barat ke depan.

Dalam kerjasama ini, Agro Jabar memesan alat-alat pertanian dari mulai traktor sampai penelitian pada peralatan pertanian yang masih import.

“Pindad membantu kami membuat mesin-mesin ini menjadi costum, disesuaikan dengan tantangan wilayah Jawa Barat,” katanya, Jumat (22/10/2021).

Inovasi produk pertanian yang dikembangkan Pindad memungkinkan wajah pertanian Jawa Barat berubah lebih modern. Seperti memberi pupuk memakai drone, ada juga alat tanam dan panen, hingga pasca panen pihaknya memesan mobile dryer.

Alat-alat pertanian Pindad ini menurutnya akan dipraktikan di wilayah pertanian Jawa Barat yang lebih massif. Seiring kerja sama tersebut, pihaknya juga menjalin kesepakatan dengan 7 BUMD antara lain di Sumedang, Karawang, hingga Cianjur yang menjadi reseller produk-produk tersebut lewat pembentukan UPJA.

“Jadi ini adalah kolaborasi sesuai visi dan misi gubernur berkolaborasi dengan semua pihak. BUMD daerah juga diuntungkan karena tidak perlu modal, cukup komunikasi dengan stakeholder para petani dan penyuluh memakai teknologi milik Agro Jabar, nanti skemanya bisa bagi hasil,” tuturnya.

Dalam WJIS kali ini, Agro Jabar juga menjalin kesepakatan pembiayaan dengan BJB. Menurutnya, lewat kerja sama ini maka petani yang menggunakan teknologi buatan Pindad bisa dimudahkan oleh skema pembiayaan yang ringan.

“Bagaimana caranya pembiayaan itu dimudahkan. Jadi petani menggunakan teknologi ini terasa murah, tidak lagi harus membeli alat-alat atau mesin pertanian yang mahal, tapi perbankan menyediakan fasilitas kredit, yang terjangkau para petani,” katanya.***