Pendaftar Membludak, Disdik Jabar Harus Terapkan Skala Prioritas Jalur Afirmasi Kondisi Tertentu PPDB 2022

Pendaftar Membludak, Disdik Jabar Harus Terapkan Skala Prioritas Jalur Afirmasi Kondisi Tertentu PPDB 2022
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Pengamat kebijakan publik Yoseph Suryanto menyarankan Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar) menerapkan skala prioritas pada tahapan seleksi pendaftaran jalur afirmasi kondisi tertentu Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) Jabar 2022.

"Pendaftar jalur afirmasi kondisi tertentu untuk tenaga kesehatan dan korban bencana di PPDB Jabar tahun ini terpantau membludak melebihi kuota. Ini fenomena baru, berbeda dari PPDB sebelumnya," ujar Yoseph, di Bandung, Minggu (12/6/2022).

Menurutnya, dalam seleksi nanti, Disdik Jabar harus menerapkan skala prioritas berdasarkan kompetensi dan cakupan wilayah kerja yang tertera dalam surat tugas orang tua pendaftar. Ia bilang, afirmasi kondisi tertentu berbeda dengan jalur zonasi yang berpatokan pada jarak tempat tinggal.

"Kan jadi aneh jika panitia PPDB hanya berpatokan pada jarak tempat tinggal tanpa memperhitungkan bobot surat tugas, terutama cakupan wilayah tugas orang tua pendaftar," sebut Yoseph.

Jika panitia hanya berpatokan pada jarak dalam seleksi nanti, sambung Yoseph, dikhawatirkan tenaga nakes atau relawan penanganan Covid-19 dengan cakupan wilayah kerja nasional akan tersisih oleh pendaftar dengan cakupan wilayah kerja provinsi, kota, kabupaten, bahkan kecamatan dan kelurahan.

"Ini yang harus diantisipasi oleh Disdik Jabar. Saya pantau, mayoritas surat tugas tenaga nakes atau relawan itu dikeluarkan oleh kecamatan dan kelurahan. Panitia harus menerapkan skala prioritas, tidak kaku hanya berdasarkan jarak tempat tinggal pendaftar," ucapnya.

Selain itu, Disdik Jabar juga harus melakukan verifikasi berkas surat tugas orang tua untuk meminimalisir kecurangan yang dilakukan oknum tertentu di kewilayahan.

"Jangan sampai terjadi kecurangan seperti praktik jual beli surat domisili di PPDB jalur zonasi," tutur Yoseph.

Berdasarkan pantauan, hingga hari ini, Minggu 11 Juni 2022, jumlah pendaftar jalur kondisi tertentu di sekolah-sekolah unggulan di Kota Bandung telah melampaui kuota yang ditetapkan.

Di SMAN 3 Bandung jumlah pendaftar jalur afirmasi kondisi tertentu telah mencapai 50 pendaftar (kuota 17), SMAN 5 mencapai 25 pendaftar (kuota 17), SMAN 2 mencapai 29 pendaftar (kuota:15), SMAN 24 mencapai 28 pendaftar (kuota 13), dan SMAN 8 mencapai 47 pendaftar (kuota 16).

Sedangkan di SMAN dan SMKN lainnya,  jumlah pendaftar afirrmasi kondisi tertentu terpantau masih masuk dalam kuota yang ditentukan sekolah. ***