Pakar Ungkap Mengapa Vaksin Booster Dibutuhkan

Pakar Ungkap Mengapa Vaksin Booster Dibutuhkan
Lihat Foto

WJtoday, Bandung  - Pemerintah resmi meluncurkan program vaksinasi penguat atau booster sejak pertengahan Januari 2022. Sebagian orang mungkin masih ragu apakah vaksin booster akan berdampak pada sistem imun atau apakah dirinya membutuhkan vaksin booster.

Yale Medicine Amerika Serikat beberapa waktu lalu menerbitkan sebuah artikel yang membahas mengapa kita membutuhkan vaksin booster dosis ketiga. 

Pakar Penyakit Infeksi di Yale Medicine, Albert Shaw, menyebutkan, suntikan vaksin booster Covid-19 sebenarnya bukanlah ide baru. Bahkan sudah muncul sejak Desember dua tahun lalu, ketika vaksin mulai ada. Para ilmuwan juga memperkirakan suatu saat booster memang diperlukan.

“Pertanyaan utamanya adalah berapa lama perlindungan sistem imun terhadap SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19 dapat berlangsung," kata Shaw. Namun, booster bukanlah bentuk dari kegagalan dari vaksinasi sebelumnya.

Lebih lanjut, meskipun kita tidak mengetahui sampai kapan perlindungan sistem imun tetapi vaksin masih menjadi perlindungan terbaik. Untuk itulah vaksin booster diperlukan. 

Baca juga: Aturan Lengkap Ketentuan Isolasi Mandiri Bagi Pasien Omicron

Salah satu hal hebat tentang teknologi m-RNA, yang digunakan vaksin Pfizer dan Moderna, Shaw mencatat, adalah mudah menyesuaikan sistem imun dengan varian. Hal ini berbeda dari proses pembuatan vaksin flu yang paling umum digunakan, yang merupakan proses yang jauh lebih lambat.

Sangat normal jika kita menemukan antibodi untuk melawan virus. Memantau kadar antibodi dalam darah adalah salah satu cara untuk mengukur kemanjuran vaksin dan penelitian telah menemukan bahwa perlindungan tetap tinggi selama enam bulan setelah suntikan kedua vaksin Pfizer atau Moderna.

Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan penurunan tingkat antibodi di antara individu yang divaksinasi di luar dua jenis vaksin tersebut lebih lemah.

"Anda pasti dapat melihat tingkat antibodi, dan itu menawarkan beberapa indikasi berapa banyak perlindungan yang berlangsung. Tetapi bahkan jika mereka telah berkurang, itu tidak berarti kapasitas tubuh untuk menanggapi paparan Covid-19 hilang," jelas  Shaw.  ***