Omicron Varian BA.4 dan BA.5 Mirip dengan Subvarian Sebelumnya

Omicron Varian BA.4 dan BA.5 Mirip dengan Subvarian Sebelumnya
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Dua subvarian Omicron yakni BA.4 dan BA.5 sementara ini dinilai masih mirip dengan karakteristik subvarian Omicron sebelumnya. Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan sifat virus yang terus bermutasi sehingga upaya mitigasi dan kewaspadaan tetap harus dilakukan.

Zubairi mewanti-wanti agar pemerintah dan masyarakat tidak jemawa terhadap potensi penularan mutasi SARS-CoV-2 Omicron dengan subvarian baru yakni BA.4 dan BA.5 yang sudah teridentifikasi di Indonesia.

"Betul BA.4 dan BA.5 tak jauh beda dengan varian Omicron sebelumnya, meski sedikit lebih menular. Betul juga kita harus pede karena pernah antisipasi gelombang Omicron dengan baik," kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Selasa (14/6/2022).

"Tapi kita tetap jangan jemawa," imbuhnya.

Zubairi kemudian menyoroti tren kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir yang konsisten berada di atas 500 kasus dalam sehari. Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia terhitung 56,91 persen lebih tinggi atau 1,5 kali lipat lebih banyak dibandingkan pekan sebelumnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 7-13 Juni, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 3.937 kasus. Sementara pada periode sepekan sebelumnya atau selama periode 31 Mei-6 Juni, kasus Covid-19 berjumlah 2.509 kasus.

Namun demikian, perkembangan jumlah kasus kematian warga akibat Covid-19 menunjukkan tren penurunan kendati tak signifikan. Selama periode 31 Mei-6 Juni, kasus kematian Covid-19 berjumlah 36 kasus. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan data kematian sepekan terakhir yakni 30 kasus kematian.

Sementara itu, kasus Omicron jenis baru BA.4 dan BA.5 di Indonesia kini bertambah menjadi delapan orang. Berdasarkan data Kemenkes RI per Minggu (12/6), tercatat enam orang terinfeksi BA.5, sementara dua orang lainnya terinfeksi Omicron baru BA.4. Dari delapan kasus tersebut, ditemukan sebanyak tiga warga negara asing (WNA) dan lima warga negara Indonesia (WNI).***