Mewabah di 115 Negara, Kasus Omicron Capai 184 Ribu dalam Sebulan

Mewabah di 115 Negara, Kasus Omicron Capai 184 Ribu dalam Sebulan
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Varian Covid-19 Omicron masih menjadi pucuk kekhawatiran global. Sebab, Omicron telah menyebar ke ratusan negara dunia. 
 
Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan, Minggu, 26 Desember 2021, varian Omicron sudah tersebar di 115 negara. Kasus konfirmasi positif mencapai 184.607 kasus. 
 
Penelitian dari Universitas Hong Kong yang dipimpin Dr. Michael Chan Chi-Wai menunjukkan bahwa, varian Omicron dapat menggandakan diri 70 kali lebih cepat dibandingkan dengan varian Delta. Hal ini membuat penyebaran dari orang ke orang menjadi lebih cepat. 

Tak heran dalam sebulan, varian Omicron telah menyebar ke 115 negara lewat perjalanan luar negeri (imported case). 

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin bahkan meminta masyarakat menahan diri tidak bepergian ke luar negeri. 
 
"(Sebesar) 98 persen kasus Omicron terjadi karena orang-orang kita pergi dari luar negeri," kata Budi dalam tekelonferensi, Senin (27/12/2021). 


 
Perkembangan Kasus Omicron di dunia

Varian Omicron pertama kali ditemukan di Afrika Selatan dan dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 24 November 2021. Kasus konfirmasi tersebut merupakan spesimen yang diambil pada 9 November lalu. 
 
Varian ini diyakini sudah menyebar atau terjadi transmisi komunitas warga Afrika Selatan. Kemudian, ditemukan kasus konfirmasi varian Omicron di Botswana dari spesimen yang diambil pada 11 November 2021. 

Varian ini lalu menyebar ke Belgia, Hongkong, Israel, dan beberapa negara Eropa lewat imported case per 27 November 2021. 
 
Berikut data perkembangan kasus Omicron yang tersebar sejak 24 November 2021: 
28 November 2021 : 128 kasus di 13 negara
1 Desember 2021 : 249 kasus di 23 negara
6 Desember 2021 : 941 kasus di 45 negara
13 Desember 2021 : 7.905 kasus di 72 negara
20 Desember 2021 : 62.342 kasus di 97 negara
26 Desember 2021 : 184.607 kasus di 115 negara.


Pemerintah perketat aturan karantina

Pemerintah akan memperketat karantina bagi pelaku perjalanan internasional.  Kebijakan itu dalam rangka melindungi masyarakat Indonesia.
 
“Memang menyulitkan tapi hanya untuk puluhan ribu orang yang relatif mampu ke luar negeri, tapi kita harus melindungi 270 juta rakyat yang kondisinya sudah baik,” papar Budi. 
 
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengeklaim kapasitas karantina di Indonesia masih mencukupi. Pemerintah terus menambah lokasi karantina untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.
 
“Sampai hari ini cukup tapi kita buat persiapan bila keadaan memburuk,” kata Luhut. 
 
Luhut berkaca dari lonjakan covid-19 akibat Omicron di Amerika Serikat (AS). Dia tidak ingin Indonesia kewalahan bila mengalami hal serupa.
 
“Lokasi karantina sudah diminta untuk segera disiapkan dan bertahap,” ujar dia.***