Laporan Sensus AS; Jumlah Warga Kulit Putih Menurun

Laporan Sensus AS; Jumlah Warga Kulit Putih Menurun
Lihat Foto

WJtoday, Amerika Serikat - Susunan demografi Amerika Serikat (AS) berubah cepat, dan sebuah laporan baru pada Kamis (12/8/2021) terkait sensus 2020 diperkirakan akan memperlihatkan kelompok minoritas menjadi penyebab pertumbuhan penduduk Amerika dalam dekade terakhir. Ini untuk kali pertama jumlah warga kulit putih mengalami penurunan di AS.

Biro Sensus bulan April lalu menyatakan penghitungan penduduk yang dilakukan setiap sepuluh tahun itu menunjukkan AS memiliki 331,4 juta penduduk tahun 2020 dan 7,4% laju pertumbuhan sejak 2010.  Ini merupakan angka pertumbuhan paling lambat dalam sejarah, kecuali periode depresi yang besar pada tahun 1930-an.

Walau angka yang tepat belum dapat dipastikan hingga Biro Sensus merilis uraian demografi AS dari penghitungan tahun lalu. Perkiraan awal menunjukkan 59,8% dari populasi AS adalah kulit putih, pertama kalinya angka itu turun di bawah 60%.  Komposisi penduduk meliputi 18,6% Hispanik, 12,5% Kulit Hitam, dan 9,1% Asia serta minoritas lainnya.

Unsur pertama lainnya termasuk mayoritas penduduk berusia di bawah 18 tahun adalah non-kulit putih. Itu menunjukkan perubahan demografi yang mengarah pada kelompok minoritas yang lebih besar dalam dekade-dekade yang akan datang.

Beberapa pakar demografi menjelaskan kelompok kulit putih masih merupakan kelompok tunggal terbesar pada 2045, tetapi kemungkinan akan disusul oleh campuran dari beberapa kelompok rasial lain, termasuk Latino, Kulit Hitam, Asia dan kelompok lainnya.

Setengah atau lebih dari pertumbuhan penduduk AS di kalangan minoritas dalam dekade terakhir berasal dari kelompok Hispanik, yang telah melipat gandakan komunitas mereka dalam populasi AS selama tiga dekade terakhir.

Data sensus baru itu akan memainkan peran penting dalam perpolitikan di AS ketika anggota kongres tingkat negara bagian di sebagian besar AS dan komisi independepan di beberapa negara bagian memanfaatkan informasi tersebut untuk memetakan kembali pembagian geografis dari distrik untuk kongres dan badan legislatif negara bagian. Itu akan digunakan dalam pemilihan sampai tahun 2030.

Baik Republik maupun Demokrat, yang menguasai badan legislatif negara bagian, acapkali berupaya memetakan kembali batas geografis distrik demi keuntungan masing-masing. Harapannya, mereka akan memenangkan lebih banyak kursi DPR yang memiliki 435 kursi dan badan legislatif dari 50 negara bagian. ***