Kick-off Food Estate Hortikultura Garut: Upaya Mencapai Ketahanan Pangan

Kick-off Food Estate Hortikultura Garut: Upaya Mencapai Ketahanan Pangan
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Apa itu Food Estate? Dengan kata lain food estate merupakan rencana pengembangan terintegrasi antara pertanian, perkebunan, dan peternakan di suatu kawasan. Food estate ini juga merupakan rencana pengembangan yang akan masuk ke Rencana Strategis Nasional sebagai upaya mencapai ketahanan pangan.

Latar belakang dalam pengembangan Food Estate ini yakni dikarenakan melonjaknya permintaan pangan dunia yang sebanding dengan pertumbuhan penduduk dan ketersediaan lahan yang potensial yang dapat dijadikan sebagai cadangan pangan yang cukup luas. Salah satu Food Estate yang dikembangkan adalah berbasis komoditas hortikultura.

Pengembangan Food Estate Hortikultura sendiri, telah dikembangkan di berbagai daerah. Food Estate memang dirancang untuk memenuhi ketersediaan bahan pangan dalam rangka memperkokoh ketahanan pangan

Sebelumnya, kita juga mengetahui, pemerintah telah mengembangkan kawasan food estate di wilayah Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, dan Sumatera. 

Untuk pengembangan ini, pihak Direktorat Jendral Hortikultura mendapat arahan khusus dari Menteri Pertanian untuk mensurvei langsung calon lokasi program Super Prioritas, Kementerian Pertanian : Food Estate berbasis Hortikultura. Kita percaya mereka yang ditugaskan, tentu akan memberi hasil terbaik bagi pengembangan Food Estate berbasis hortikultura ini.

Atas hal yang demikian, dapat ditegaskan, pengembangan Food Estate berbasis komoditas hortikultura, merupakan program unggulan Pemerintah yang perlu digarap secara sungguh-sungguh. Kita tidak boleh main-main dalam merancangnya. Berbagai kelemahan sudah harus mampu diantisipasi.

Sementara itu, pihak Kementerian Pertanian optimistis program food estate berbasis Hortikultura akan berhasil dilaksanakan dalam waktu dekat. Pasalnya, sejumlah petani di Yogyakarta dan Jawa Barat sangat antusias dengan adanya rencana program nasional food estate yang digagas oleh Presiden Joko Widodo.

Adapun, food estate berbasis Hortikultura yang akan dikembangkan di Pulau Jawa  ini direncanakan akan fokus pada bawang merah seluas 500 hektare, bawang bombai seluas 50 hektare, serta 20 ribu batang kelengkeng kateki sebagai tanaman konservasi

1 Oktober 2021, di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat akan dilakukan "kick off" Food Estate Hortikultura, khusus nya untuk komoditas kentang. Kick Off yang lebih mengedepankan agenda Sosialisasi KUR, Sinkronisasi Digital Sistem BRI dengan PT Telkom dan Validasi Data ini, diharapkan akan mampu memberi aura baru bagi pengembangan Food Estate Hortikultura di Kabupaten Garut Jawa Barat.

Itu sebabnya dalam acara tersebut dihadirkan berbagai pihak, khususnya para pemangku kepentingan yang berkiprah dalam kegiatan Food Estate Hortikultura. Apakah mereka akan memiliki persepsi yang sama, apakah mereka mampu menggumpalkan pemikiran secara utuh dan holistik, tentu akan sangat tergantung kepada apa yang bakal di bahasnya nanti.

Food Estate Hortikultura yang dikembangkan di Kabupaten Garut, sebetul nya merupakan terobosan cerdas dalam membangun pertanian hortikultura sekaligus dengan langkah-langkah konkrit untuk mensejahterakan para petaninya. Paradigma pembangunan pertanian sudah saatnya berubah. 

Pembangunan pertanian, termasuk komoditas hortikultura, tidak lagi hanya diarahkan untuk meningkatkan produksi setinggi-tingginya menuju swasembada, namun seiring dengan itu, pembangunan pertanian juga harus mampu memberi jaminan, peningkatan produksi tersebut akan dibarengi dengan peningkatan pendapatan petaninya pula.

Food Estate Hortikultura yang dikembangkan di Kabupaten Garut mengedepankan pendekatan agribisnis dan agroindustri berbasis potensi dan kearifan lokal yang ada di daerah. 

Untuk mewujudkan harapan ini, tentu dibutuhkan berbagai penataan, baik itu yang berkaitan dengan teknik budidaya, pola pemasaran, pembiayaan, kelembagaan dan penerapan teknologi informasi. 

Selain itu penting dicatat, tanpa ditopang oleh "data base" yang berkualitas, boleh jadi semua penataan di atas tidak akan dapat memberi hasil yang optimal. Akibatnya validasi data menjadi kebutuhan mendesak untuk disiapkan seapik mungkin. Kita butuh data yang akurat, bukan data bodong.

Dalam kick off yang diadakan di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut ini, kesiapan untuk memvalidasi data menjadi syarat utama yang harus ditempuh. Pengalaman menunjukkan banyak program yang digelindingkan, namun tidak disertai dengan data base yang berkualitas, maka ujung-ujung nya program tersebut menjadi berantakan. 

Apalagi bila program itu dikemas hanya sekedar menjalankan gugur kewajiban atau malah sekedar Asal Bapak Senang. Hal semacam ini, tentu jangan sampai terjadi dalam pengembangan Food Estate berbasis Hortikultura diatas. Program ini penting disiapkan dengan serius, agar semangat nya dapat dibuktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Berkumpulnya para pemangku kepentingan dari kalangan Pemerintahan, Dunia Usaha, Akademisi dan Komunitas untuk membahas pengembangan Food Estate berbasis hortikultura di Cikajang, Garut, pada dasarnya merupakan forum yang cukup baik untuk bertukar pikiran sekaligus bersambung rasa tentang pencarian model dan pendekatan yang relevan untuk dikembangkan.

Setiap daerah tentu akan memiliki kekhasan masing-masing. Kaum taninya pun memiliki karakter masing-masing. Itu sebabnya, kita tidak boleh memukul rata, atau membangun persepsi, setiap model kegiatan akan dapat diterapkan di semua daerah. 

Semoga kick off Food Estate Hortikultura di Kabupaten Garut, Jawa Barat akan mampu memberi berkah kehidupan bagi kita bersama. ***

* (Entang Sastraatmadja: Ketua Harian DPD HKTI Provinsi Jawa Barat)