Kasus Covid-19 Melandai, Singapura Longgarkan Aturan Pembatasan Sosial

Kasus Covid-19 Melandai, Singapura Longgarkan Aturan Pembatasan Sosial
Lihat Foto

WJtoday, Singapura - Pemerintah Singapura mulai melonggarkan aturan pembatasan sosial setelah kasus Corona melandai dalam sebulan terakhir. Pembatasan sosial diberlakukan untuk menekan penyebaran virus Corona di negara kota itu.

Menurut Kepala Gugus Tugas Covid-19 Gan Kim Yong, mulai Senin orang-orang yang sudah divaksinasi penuh, bisa makan berkelompok hingga lima orang. Pertemuan bisa dilakukan oleh warga Singapura yang berbeda rumah.

Batas ukuran kelompok pada pertemuan sosial juga dinaikkan dari dua menjadi lima orang. Batas pengunjung rumah tangga akan ditingkatkan menjadi lima.

Dalam konferensi pers Sabtu, 20 November 2021, Gan mengatakan bahwa fase stabilisasi Singapura akan berakhir pada 21 November. Negara itu itu akan kembali ke fase transisi.

"Kami sekarang berada dalam posisi yang lebih baik untuk lebih melonggarkan langkah-langkah manajemen yang aman," ujarnya.

Saat ini jumlah kasus harian rata-rata turun menjadi di bawah 3.000 per hari. Hampir 99 persen memiliki gejala ringan atau tidak ada gejala dan sebagian besar pulih di rumah.

Proporsi pasien yang membutuhkan suplementasi oksigen adalah 0,8 persen dari total kasus dalam 28 hari terakhir, sementara 0,2 persen membutuhkan perawatan ICU.

“Jumlah kasus di ICU tetap tinggi tetapi stabil dalam seminggu terakhir sekitar 120 kasus per hari. Okupansi ICU keseluruhan kami dalam seminggu terakhir adalah sekitar 60 persen,” menurut Kementerian Kesehatan dalam konferensi pers terpisah.

“Yang tidak divaksinasi membutuhkan rawat inap dan dirawat di ICU," katanya.

Menurut Gan Kim Yong, Singapura sedang bertransisi untuk hidup dengan Covid-19
"Banyak yang lebih suka membuka diri lebih cepat, tetapi kami harus melakukannya dengan sangat hati-hati dan selangkah demi selangkah," ujar Gan yang juga menjabat sebagai menteri perdagangan dan perindustrian.

Bisnis di Singapura mulai menggeliat kembali. Pekan ini, jamuan para eksekutif puncak perusahaan global digelar pekan ini di Singapura. Kondisinya jauh berbeda dengan Hong Kong yang tetap menerapkan aturan karantina super ketat untuk pendatang.***