Jabar Targetkan Balita Tengkes Tersisa 13 Persen di 2024

Jabar Targetkan Balita Tengkes Tersisa 13 Persen di 2024
Lihat Foto

WJtoday, Subang -  Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mremaparkan Program Ojek Makanan Balita atau Omaba sebagai upaya jitu dalam mencegah permasalahan tengkes atau stunting di Indonesia, khususnya di Jabar. 

Hal ini dikemukakan Gubernur ketika menghadiri Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak Tingkat Nasional, di Alun-Alun Kabupaten Subang, Kamis (12/5/2022). 

"Masalah stunting di antaranya terkait jumlah puskesmas yang terbatas di Jawa Barat dan Indonesia, rumah dengan kondisi air tidak higienis,  pengasuhan yang kurang ilmu, plus gizi buruk," kata Ridwan Kamil. 

"Maka kami mempunyai program yang diapresiasi dunia, namanya Omaba bagi yang betul-betul tidak bisa. Kita ada inovasi makanan yang dimasak oleh Tim Penggerak PKK, lalu dikirim ojeknya oleh ibu-ibu sebanyak dua porsi sehari," ujarnya. 

Omaba merupakan ojek yang khusus membagikan makanan sehat gratis untuk balita keluarga kurang mampu. Omaba merupakan salah satu strategi unggulan dalam pengentasan masalah gizi buruk dan tengkes

Baca juga: Angka Kekerdilan Indonesia Peringkat 115 dari 151 Negara di Dunia

Dalam kesempatan yang sama, menurut Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, Pemerintah  Provinsi Jabar menargetkan, jumlah balita tengkes pada 2024 tersisa sekitar 13 persen. 

"ini salah satu upaya yang dilakukan untuk dapat menekan stunting dari 24 persen menjadi 13 persen," jelas Emil. 

Dia juga  menyebutkan, Kabupaten Subang menjadi daerah terbaik dalam penanganan tengkes baik di Jabar, maupun Indonesia. 

"Saya apresiasi mengapa Subang (menjadi tuan rumah) karena sebagai kabupaten pencegahan stunting terbaik di Indonesia, khususnya Jawa Barat," sebutnya.

Gubernur juga menegaskan, kebijakan Bupati Subang Ruhimat yang membagikan motor kepada pendamping keluarga di seluruh desa di Subang patut menjadi contoh untuk kabupaten/kota se-Indonesia. 

"Saya apresiasi Bupati (Subang) kasih motor jumlahnya 253 motor untuk percepatan penanganan stunting. Ini menjadi inspirasi bagi kepala daerah di Indonesia untuk percepatan penanganan stunting," tuturnya. 

Apel Siaga tersebut dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, yang diwakili oleh Deputi III Agus Suprapto, Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo, Ketua Tim Penggerak PKK Atalia Praratya Kamil, serta diikuti secara virtual oleh 514 kota dan kabupaten seluruh Indonesia.   ***