Jabar Siaga Satu Penanganan Covid-19, Ridwan Kamil: Warga Jangan Anggap Sepele Covid Makin Ganas

Jabar Siaga Satu Penanganan Covid-19, Ridwan Kamil: Warga Jangan Anggap Sepele Covid Makin Ganas
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menetapkan siaga satu dalam upaya pengendalian penyebaran virus Covid-19 mulai pekan ini.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan keputusan diambil pasca adanya lonjakan kasus termasuk keterisian rumah sakit atau Bed Occupancy Rate (BOR) pekan ini sebanya 38,6 persen dari pekan sebelumnya yang hanya 30,6 persen.

“Kenaikan ukuran BOR kalau sampai 10 persen itu ada lonjakan. Ini imbas dari libur dan mudik yang bocor yang sudah kita upayakan. Mudah-mudahan jadi pembelajaran,” katanya di Bandung, Senin (31/5/2021).

Dia mencatat ada rumah sakit (RS) beberapa daerah yang tingkat keterisiannya sudah melebihi ambang batas dari 70 persen hingga 90 persen. Ia menyebut, beberapa rumah sakit tersebut adalah RS Al-Ihsan, RS Immanuel, dan RS Santosa.

Pihaknya meminta rumah sakit yang tingkat keterisiannya sudah di atas 70 persen, segera mengalokasikan kamar perawatan penyakit umum diubah untuk pasien Covid-19.

Pihaknya menyinggung beberapa daerah yang kasusnya selalu tinggi dengan tingkat kesembuhan rendah. Daerah tersebut di antaranya Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Garut.

Ia meminta Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 di daerah tersebut melakukan evaluasi, apakah penularan kurang teranstisipasi atau distribusi obatnya tak maksimal.

“Karena (daerah) yang lain kasus aktifnya 10 persen. Tapai di Kabupaten Cianjur 49 persen, Kabupaten Bogor 47 persen, Kabupaten Garut 27 persen. Saya kira ini sangat tinggi sekali. Rabu saya perintahkan Pak Sekda dan jajaran untuk melakukan antisipasi dan koreksi,” tegas dia.

Dia menyoroti penurunan kedisiplinan masyarakat dan beberapa industri pariwisata yang protokol kesehatannya menurun. Biasanya angka kedisiplinan warga Jawa Barat berada di atas 80 persen, pekan ini menjadi 72 persen.

“Jadi BOR-nya naik, kedisiplinan turun. Seiring dengan varian baru yang ada, tidak ada lain prokesnya (protokol kesehatan) harus disiplin. Warga jangan menyepelekan Covid-19 yang makin ganas, jangan sampai negara kehilangan kendali.

Kalau ekonomi ingin membaik, pariwisata jalan lagi, kuncinya hanya satu, taat disiplin prokes sambil pemerintah memperbaiki kenailan kasus pascalebaran. Kemarin didapati hotel bintang lima di Bogor Raya, tidak taat prokes. Berenang membiarkan tanpa pembatasan jumlah. Tolong tempat wisata jika ingin produktif, dimulai dengan pembatasan, daftar online itu harus diterapkan,” pungkasnya.***(agn)