Investasi di Jabar Salah Satu Kunci Utama Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional

Investasi di Jabar Salah Satu Kunci Utama Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional
Lihat Foto

WJtoday, Bandung -  Jawa Barat (Jabar) merupakan provinsi kontributor terbesar ketiga bagi perekonomian Indonesia. Salah satu elemen penting dalam mendorong perbaikan ekonomi dan mendukung pencapaian ketahanan ekonomi Jabar adalah investasi. 

Sumbangan investasi terhadap perekonomian Jabar mencapai 24,88 persen dari PDRB atau komponen kedua terbesar setelah konsumsi. Sejalan dengan hal tersebut, Jabar menjadi destinasi investasi utama secara nasional, baik investasi yang bersumber dari luar negeri (PMA) maupun domestik (PMDN). 

Pada semester I tahun 2021, realisasi investasi Jabar mencapai Rp72,5 triliun tercatat sebagai realisasi investasi tertinggi di Indonesia, mencerminkan keunggulan dan daya saing investasi. 

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan The Role of Investment in Indonesian Economy dengan menekankan pentingnya mendorong investasi daerah dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi.

"Sebagai salah satu kunci utama untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional dan pada jangka menengah panjang investasi diperlukan untuk kembali pada path reformasi struktural menuju Indonesia maju." kata Perry dalam konferensi pers The 3rd West Java Investment Summit, di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Kamis (21/10/2021).

Acara WIJS 2021 ini diinisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar bekerja sama dengan Pemrintah Provinsi melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jabar. 

Sementara, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan kebijakan investasi Indonesian dibangun untuk terus mendorong iklim investasi yang positif guna mendukung pemulihan ekonomi.

Baca juga: WJIS 2021 Resmi Dibuka, Gubernur Optimistis Ekonomi Jabar Akan Alami Lompatan Luar Biasa

Sebagaimana di Jabar, pemerataan investasi juga menjadi agenda penting nasional salah satunya melalui pemerataan investasi infrastruktur tidak hanya di Jawa, namun juga luar Pulau Jawa.

Pada kesempatan sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jabar Herawanto mengatakan keunggulan investasi di Jabar adalah efisiensi investasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasional, bahkan bersaing dengan berbagai negara di Asia Tenggara. 

Pada tahun 2020, kata Herawanto, Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Jabar tercatat pada kisaran 4 persen artinya 1 persen pertumbuhan ekonomi Jabar membutuhkan rasio investasi/produk domestik regional bruto (PDRB) sekitar 4 persen.

ICOR Jabar jauh lebih baik dibandingkan dengan nasional yang sebesar 6,8 persen dan mampu bersaing dengan Thailand (4,4 persen), Malaysia (4,5 persen), ataupun Vietnam (4,6 persen)," ujarnya 

Herawanto menekankan pentingnya pemerataan investasi antara Jabar bagian utara dan selatan dalam rangka mendorong ketahanan dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi Jabar. 

Di kawasan utara, potensi investasi Jabar terkait dengan proyek Segitiga Rebana yang kompleks dan canggih yang dirancang untuk menjadi kawasan dengan beberapa smart city metropolitan dan kawasan industri yang dikelilingi oleh infrastruktur penting pendukung seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan jalan tol. 

Baca juga: WJIS 2021: Jalan Keluar Menyongsong Kondisi Ekonomi Pascapandemi

Di kawasan selatan, investasi Jabar diarahkan pada berbagai proyek ekonomi hijau (green economy) yang terdiri dari proyek sektor pariwisata serta proyek sektor pertanian. 

Secara khusus, proyek-proyek tersebut diharapkan akan menjawab keprihatinan penting investor global tentang masalah ekonomi hijau (green economy) akibat perubahan iklim yang dialami secara global.

"Jabar selatan juga menjadi kawasan potensial sebagai lumbung pangan Jawa Barat bahkan nasional," jelasnya.

Namun ia berpesan agar pengembangan kawasan Jabar wilayah selatan harus memperhatikan kondisi lingkungan. Jangan sampai wisata maju namun lingkungan menjadi rusak.

Pengembangan ekonomi di Jawa Barat selatan akan menjamin pertumbuhan ekonomi secara umum di Jawa Barat masuk dalam zona positif. Tentuhya dengan syarat proyek yang ditawarkan dalam WJIS dapat terealisasi.  ***

.