Hirup Uap Panas Bunuh Virus Corona?

Hirup Uap Panas Bunuh Virus Corona?
Lihat Foto

WJtoday, Bandung - KASUS Covid-19 kembali meledak di Indonesia. Hal ini beriringan juga dengan maraknya hoaks yang beredar. Masyarakat harus semakin cermat menyaring informasi yang beredar terutama di medsos soal pengobatan atau pencegahan Covid-19.

Beredar sebuah video melalui pesan berantai di WhatsApp yang menyatakan bahwa muncul kasus Covid-19 baru di Tiongkok, namun tidak menelan korban sebab masyarakat Tiongkok rajin meminum air panas 6 kali sehari, meminum susu panas dan teh panas 4 kali sehari, serta rajin menghirup uap panas.

 Video tersebut juga menyatakan jika rajin melakukan kebiasaan tersebut, maka virus Corona yang berada di dalam tubuh akan perlahan-lahan mati.

WHO melalui situs resminya telah menegaskan tidak ada hasil penelitian yang menemukan meminum minuman panas dan menghirup uap panas dapat membunuh virus Corona. 

Lebih lanjut, hasil penelitian oleh sekelompok peneliti dari Universitas St. Thomas, Minnesota, Amerika Serikat menyatakan meskipun temperatur tinggi dapat melemahkan partikel virus Corona yang berada di permukaan suatu benda, metode tersebut tidak dapat memberikan hasil yang efektif ketika virus Corona telah masuk ke dalam tubuh manusia.

"Dengan demikian, video yang beredar melalui pesan berantai di WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content," tulis situs resmi Covid-19.go.id. beberapa waktu lalu menegaskan.

Berbagai hoaks terkait cara menangani Covid-19 hilir mudik di media sosial mengenai uap panas yang diklaim bisa membunuh virus corona, pun tentunya turut menyita perhatian dan tanggapan dari pihak medis.

Spesialis penyakit dalam RA Adaninggar mengatakan klaim seperti itu sudah ada sejak 2020. 

"Kalau memang semudah ini virus dimatikan, jelas Indonesia gak mungkin ada di peringkat ketiga tertinggi kasus di dunia," jelasnya, seperti dikutip tempo.co (7/7/2021)

Menurut Ning, masyarakat Indonesia lebih percaya dengan hal-hal yang hanya berdasarkan testimoni dan dibandingkan bukti ilmiah. Padahal, uap panas tidak akan pernah bisa membasmi virus corona.

Ia menjelaskan saluran pernapasan manusia punya perlindungan yang akan menyaring suhu untuk masuk ke dalam. Meskipun yang dihirup adalah uap air panas, ketika uap tersebut masuk ke paru-paru tidak akan sepanas seperti suhu yang ada di luar. 

Karena itu uap tersebut tidak akan bisa membunuh virus corona yang ada di paru-paru. Justru jika uap yang sangat panas dihirup dapat menimbulkan bahaya peradangan pada saluran pernapasan.

Menghirup uap yang terlalu panas akan seperti seseorang yang terjebak di sebuah kejadian kebakaran yang menghirup suhu panas. Ning juga menjelaskan jika virus tersebut sudah menempel di dalam sel, jika uap tersebut juga di campurkan dengan aneka minyak aromatik esensial dan sabun tidak akan membuat virus corona mati. 

Jika menggunakan uap panas dengan minyak aromatik dan sabun untuk melegakan hidung tersumbat, melegakan saluran napas, dan mengatasi hidung tersumbat itu bisa saja.

"Yuk melek literasi biar maju dan gak berputar-putar saja di sini. Masak misinformasi tahun lalu sekarang juga masih ada. Kapan move on dan kapan pandemi bisa kita atasi kalau kita jatuh terus di lubang yang sama," jelasnya.

Hati-hati dengan informasi terkait kesehatan yang beredar tidak melalui kanal-kanal resmi, seperti postingan di media sosial atau broadcast pesan di aplikasi chatting.  ***