Gunung Anak Krakatau Erupsi, Airnav Indonesia Pastikan Tak Ada Penerbangan yang Terdampak

Gunung Anak Krakatau Erupsi, Airnav Indonesia Pastikan Tak Ada Penerbangan yang Terdampak
Lihat Foto

WJToday,Jakarta - Erupsi Gunung Anak Krakatau yang terjadi di Lampung Selatan telah mencapai level III (Siaga) pada hari Sabtu, 16 Juli 2022 pukul 23.39 WIB.

Meski begitu, Airnav Indonesia mengungkapkan tidak ada kendala signifikan yang menganggu sistem penerbangan.

Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, Rosedi mengungkapkan sejak informasi tersebut didapat, AirNav melakukan pemantauan intensif pada sebaran abu vulkanik dari aktivitas erupsi tersebut kaitannya dengan potensi bahayanya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut.

"Pemantauan dilakukan di beberapa bandara (Salakanagara Tanjung Lesung, Taling Lampung Barat, dan Radin Inten II Lampung) melalui sejumlah lokasi kerja AirNav, di antaranya Cabang Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC), Bandar Lampung, Halim, dan Curug," kata Rosedi pada siaran pers Minggu (17/7/22)

Airnav menyampaikan beberapa point penting dari hasil pemantauan tersebut:

a. Berdasarkan informasi terbaru pada pukul 06.00 WIB pagi ini, erupsi yang terjadi tadi malam sifatnya tidak berkelanjutan, 
b. Tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav,
c. Tidak ada rute penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau, dan
d. Tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

Saat ini AirNav telah menerbitkan Ash NOTAM (ASHTAM) Nomor VAWR2492 yang berlaku 24 jam sejak 16 Juli 2022 pukul 23.40 WIB hingga nanti malam untuk menyebarluaskan informasi aktivitas erupsi tersebut kepada seluruh stakeholder penerbangan, terutama kepada para pengguna jasa navigasi penerbangan.

"AirNav juga telah menyiapkan  contigency plan dan simulasi pengaturan operasional penerbangan, termasuk dengan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi adanya gangguan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional penerbangan sewaktu-waktu," kata Rosedi.

AirNav juga akan terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan.

"AirNav akan melaporkan  update  informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa untuk memastikan pelayanan navigasi penerbangan diberikan dengan sebaik-baiknya," kata Rosedi.***