Film Cuties di Netflix yang Menuai Kontroversi Hingga Gerakan Hentikan Langganan

Film Cuties di Netflix yang Menuai Kontroversi Hingga Gerakan Hentikan Langganan
Lihat Foto
WJtoday.com - Film Prancis berjudul Cuties atau Mignonnes yang tayang di Netflix menuai kontroversi karena dianggap menonjolkan seksualitas anak-anak. 

Menurut laporan New York Post, lebih dari 610.00 orang menandatangani petisi di situs Change.org menuntut agar para pelanggan menghentikan langganan Netflix karena menayangkan film Cuties pada 9 September kemarin.

Berikut ini sinopsis film serta penjelasan sutradara terkait kontroversi film ini.

Konflik humanis yang menggugah

Cuties menampilkan kisah seorang gadis berusia 11 tahun bernama Amy. Ia bersama ibunya yang benama Mariam, serta adik-adiknya, baru saja pindah ke daerah miskin di pinggiran kota Paris. Masalah poligami yang dilakukan ayah Amy semakin mengganggu Mariam. 

Amy pun berusaha mencari pelampiasan dari kehidupan rumahnya, dan akhirnya bergabung di sebuah kelompok tari perempuan berjiwa bebas dan pemberontak bernama Cuties. 


Hal itu membuat Amy berada di persimpangan antara pendidikan tradisional Muslim dari keluarganya dan keragaman budaya di lingkungannya.

Dikutip dari pernyataan Netflix, Cuties menampilkan cerita yang menggugah pikiran mengenai sisi bahagia sekaligus rasa sakit yang harus dilewati gadis-gadis muda yang putus asa untuk dapat tumbuh dewasa secepat mungkin di era media sosial.

Terinspirasi dari peristiwa nyata

Sebelum film ini jadi kontroversi, film garapan sutradara Maïmouna Doucouré ini memenangkan penghargaan Sundance Film Festival World Cinema Dramatic Jury Award tahun 2020. 

Lewat sebuah pernyataan resmi Doucouré pun menjelaskan, dia sudah satu tahun melakukan riset soal perilaku serta motif anak-anak sebelum membuat film ini. 

"Ide untuk Cuties, saya peroleh ketika saya menghadiri sebuah pertemuan lingkungan di Paris, sekelompok penari yang sangat muda naik ke atas panggung dan mereka menari seperti yang biasa kita lihat di klip video. Saya terkejut karena usia mereka yang masih sangat muda yaitu 11 tahun," ujarnya.


Sutradara Maïmouna Doucouré

Bukan tentang erotisme anak-anak

Dalam film ini Doucouré memperlihatkan kondisi rumah Amy yang sangat religius dan budaya kebarat-baratan di lingkungannya. Dengan begitu, orang banyak bisa merefleksikan sebuah kondisi sosial yang sulit bagi anak-anak dan remaja. 

Ia ingin penonton dapat berempati betapa sulit dan membingungkannya untuk tumbuh dalam tiga budaya seperti yang dialami Amy.

"Cobalah untuk mengingat ketika Anda seusia mereka. Seluruh film dilihat dari mata karakter utama saya, Amy. Kita coba melihat apa yang Amy lihat dan rasakan apa yang dia rasakan," jelasnya.

Meski kontroversial, Doucouré yakin, Cuties tetap layak untuk disaksikan. 

Ia berharap, tidak ada orang yang menghakimi para pemeran anak-anak dalam film ini. Sayang, sebagian orang hanya melihatnya sebagai bentuk eksploitasi seksualisasi anak-anak yang mengerikan.***


Cuplikan Film Cuties atau Mignonnes