Dubes Uni Eropa di RI Sebut Seluruh Anggota Sepakat Ukraina Masuk Jadi Anggota

Dubes Uni Eropa di RI Sebut Seluruh Anggota Sepakat Ukraina Masuk Jadi Anggota
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Di tengah gempuran Rusia, Ukraina memohon agar Uni Eropa segera menerima mereka jadi anggota. Duta Besar Uni Eropa untuk RI, Vincent Piket, menegaskan seluruh anggota mendukung keanggotaan Ukraina.

"Ya. Itu yang diputuskan para pemimpin negara anggota pada pekan lalu," ujar Duta Besar Uni Eropa untuk RI, Vincent Piket.

Piket melontarkan pernyataan ini ketika ditanya alasan Uni Eropa terkesan begitu lamban memproses keanggotaan Ukraina.

Sejumlah pengamat menganggap UE sangat lamban karena perbedaan kepentingan para anggota. Namun, Piket menganggap situasinya berbeda.

"Pandangan saya agak berbeda. Semua negara anggota mendukung penuh masa depan Ukraina di dalam UE. Terbaru, hal ini dipertegas pekan lalu, saat kepala negara UE bertemu dalam pertemuan di Prancis," ucap Piket.

Baca Juga : Pengakuan Pejabat Uni Eropa: Janjikan Ukraina Bergabung dengan NATO adalah Kesalahan

Ia kemudian menjelaskan bahwa saat ini, Ukraina sudah menyerahkan aplikasi untuk mengajukan diri menjadi anggota UE. Kini, UE pun masuk ke proses panjang sebelum dapat menerima Ukraina sebagai anggota resmi.

Merujuk pada riset badan think tank UK in A Changing Europe, proses negosiasi keanggotaan UE rata-rata mencapai lima tahun. Kroasia bahkan

harus menanti nyaris delapan tahun hingga diterima menjadi anggota UE.

Zelensky pun menjerit, meminta agar UE menyiapkan jalur khusus guna mempercepat status keanggotaan Ukraina karena Rusia kian brutal.

Namun, sejumlah negara menolak usulan tersebut. The Washington Post melaporkan, untuk menyediakan jalur khusus, UE harus mengubah sejumlah kesepakatan yang menjadi prinsip dasar blok itu.

Seluruh anggota UE kemudian harus menyetujui kesepakatan itu. Proses ini tetap akan memakan waktu lama dan berpotensi melanggar aturan yang ditetapkan sendiri oleh UE.

Melihat betapa rumit proses ini, Piket sendiri tak bisa menjawab banyak ketika ditanya mengenai jalur khusus yang diminta Ukraina.

"Sekarang, jelas kasus Ukraina memang sangat spesial dan mendesak. Para pemimpin Eropa harus menanggapi pertanyaan ini dengan kreativitas," katanya.

"Saya belum punya jawabannya. Belum ada yang punya jawabannya. Namun, kami tahu pasti ini [Ukraina menjadi anggota] merupakan agenda kami." tambahnya.***

Baca Juga : Masyarakat Ukraina Harus Bisa Terima Kenyataan Tak Jadi Bagian NATO