Dokter Reisa Broto Ungkap Cara Pencegahan Varian Baru BA.4 dan BA.5 yang Sudah Terdeteksi di Indonesia

Dokter Reisa Broto Ungkap Cara Pencegahan Varian Baru BA.4 dan BA.5 yang Sudah Terdeteksi di Indonesia
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Ragam varian Covid-19 sudah masuk di Indonesia. Teranyar, Varian BA.4 dan BA.5. Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dr. Reisa Broto Asmoro mengatakan pencegahan varian SARs-COV-2 atau Covid-19 yang muncul di Indonesia tetap sama.

Dia pun berpesan agar tetap menjaga protokol kesehatan dan vaksinasi. Jadi salah satu cara mengatasi ragam varian Covid-19, hal tersebut disampaikan dalam siaran sehat.

"Sebenarnya kita sudah belajar selama 2 tahun ini bagaimana kunci pencegahannya. yakin dengan protokol kesehatan dan vaksinasi. Tetap diutamakan dilaksanakan dna disiplin karena bagaimana pun dan apa pun variannya pencegahannya tetap sama," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19  dr. Reisa Broto Asmoro di YouTube RRI Net Official, dikutip Kamis (16/6/2022).

Lebih lanjut, ia mengatakan meski adanya pelonggaran terkait peraturan Covid-19. Dia menjelaskan bahwa setiap aturan itu memiliki syarat atau poin-poin yang perlu dipahami masyarakat. 

Kadar antibodi atau kekebalan tubuh manusia dibentuk, memerlukan vaksinasi. Menurutnya vaksin bisa membentuk antibodi, sehingga bisa melindungi dari tingkat infeksi yang parah. 

"Banyak sekali yang sudah divaksinasi dan terlindungi, tapi kalau masih ada yang belum dilengkapi segeralah vaksin dua dosis dan booster. Karena kadar antibodi dalam tubuh kita itu penting sekali dijaga, agar kita bisa terlindungi dan juga bila terinfeksi tidak berat," jelasnya

Tak hanya itu, dia juga merasa heran bila ada masyarakat yang masih ragu, mungkin terhadap vaksin. Dia menjelaskan bahwa kemunculan varian baru ini, dikatakan lebih mudah menular. 

Sehingga dia berharap agar masyarakat tidak menyepelekan langkah pencegahan dengan protokol kesehatan dan vaksinasi. 

"Jangan sampai lengah karena penyebaran varian ini penularannya lebih cepat. Jadi kita adaptasi dengan penerapan protokol kesehatan dan vaksinasi, jadi kalau masih ada yang ragu juga saya heran sih," kata Reisa.***