Disperindag Antisipasi Cegah Kelangkaan Bahan Pokok di Jabar

Disperindag Antisipasi Cegah Kelangkaan Bahan Pokok di Jabar
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar)  M Arifin Soendjayana mengatakan, pihaknya telah mengambil sejumlah langkah antisipasi untuk mencegah terhambatnya distribusi maupun kelangkaan bahan pokok di Tanah Pasundan.

Hal tersebut dilakukan Disperindag Jabar di tengah situasi pandemi virus Corona atau Covid-19.

Arifin menjelaskan langkah pertamanya adalah menambah titik pemantauan bahan pokok hingga 10 titik yang tersebar di Jabar untuk mendapatkan data yang lebih akurat terkait ketersediaan maupun harga bahan pokok.
 
"Kemudian melakukan pengecekan rutin terhadap distribusi bahan pokok yang masuk ke Jabar. Terlebih hampir 40-50 persen bahan pokok di Jabar, khususnya Bandung didatangkan dari luar Jabar," ujar Arifin di Pasar Sederhana, Jalan Jurang No 1, Kota Bandung, Rabu (18/3/2020).

Selain itu pihaknya menjelaskan akan turun ke gudang pasar modern. Menurutnya hal tersebut dilakukan supaya semuanya tenang.

"supaya kita regreg (tenang) lah yah, apalagi kalau melihat posisinya di gudang modern," katanya.


Terkait pencegahan merebaknya covid-19  khususnya di pasar-pasar tradisional, pihaknya juga sudah memberikan intruksi kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan penyemprotan desinfektan di pasar-pasar tradisional.

"Penyemportan ini sudah dilakukan setelah jam masa operasional pasar, antara jam 3-4, ini dilakukan," tandasnya.

Berdasarkan hasil blusukan bersama Gubernur, Arifin menyebutkan ketersediaan bahan pokok aman.Meski demikian, Arifin mengakui bahwa gula pasir mengalami kenaikan harga hingga Rp17.000/kg.

Menurutnya, kondisi tersebut akibat belum masuknya suplai gula pasir dari importir dan distributor.

"Mudah-mudahan dengan adanya izin impor gula kristal baru ini, Minggu ketiga Maret mudah-mudahan bisa normal di angka Rp12.500-13.000/kg," pungkasnya. ***