Disparbud Jabar Ungkap 2.768 Usaha Pariwisata Terdampak Covid-19

Disparbud Jabar Ungkap 2.768 Usaha Pariwisata Terdampak Covid-19
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Dedi Taufik mengatakan dengan adanya Covid-19 sektor pariwisata paling terasa dampaknya.

Menurutnya terdapat 2.768 usaha pariwisata yang sudah tutup, terdiri dari destinasi wisata, hotel, dan ekraf (ekonomi kreatif). Selain itu sebanyak 33.084 sumber daya manusia pariwisata di Jabar ikut terkena imbasnya.

"Kami akan bergerak cepat untuk menanggulangi krisis di sektor wisata yang terjadi akibat pandemi Covid-19. Selama pandemi ini, usaha pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terpukul," ujar Dedi, Sabtu (18/4/2020).

Dalam fase krisis ini langkah pertama yang akan diambil Disparbud Jabar adalah membantu para pelaku dan tenaga kerja sektor pariwisata yang terkena dampak. Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan dan program kepada mereka yang bergantung pada industri ini.

"fokus Disparbud Jabar akan kepada pekerja yang bergerak di sektor pariwisata dan UMKM. Selain itu kita akan mencoba bersinergi dan berkoordinasi dengan Kabupaten/ Kota," jelasnya 

"Langkah strategis ini pun telah disampaikan kepada Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI (Kemenparekraf), Wishnutama, dalam rapat terbatas melalui video conference, 16 April 2020 lalu," katanya.

Pada rapat virtual tersebut diikuti oleh 6 perwakilan provinsi yang wilayahnya memiliki destinasi super prioritas (DSP), yakni Sumut, Jateng, DIY, NTB, NTT dan Sulut. Selain itu ada 5 perwakilan provinsi yang wilayahnya menjadi pintu utama masuk wisman yakni Bali, Jatim, DKI Jakarta dan Jabar.

"Langkah strategis Disparbud Jabar dalam menghadapi krisis ini, sejalan dengan program pemerintah pusat. Kementerian menginginkan adanya sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, hingga kota/kabupaten untuk melewati masa-masa sulit ini," kata Dedi.

"Harus ada strategi dan langkah yang sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam penanganan Covid-19 di sektor pariwisata. Serta strategy pada fase pemulihan menuju fase normalisasi penekanan pada Brand Awareness," tegas Dedi.

Pihaknya mengungkapkan akan menawarkan ada matching fund saat kedaruratan dan harus ada matching program saat recovery, dan matching promotions dengan event bersama.

"Selain itu strategi dan langkah yang sinergis antara pemerintah pusat dan daerah akan mempercepat fase krisis di sektor pariwisata," tandasnya.  ***