Dari 96.000 Hasil RDT, 2.000 Warga Jabar Terindikasi Positif Covid-19

Dari 96.000 Hasil RDT, 2.000 Warga Jabar Terindikasi Positif Covid-19
Lihat Foto
WJtoday, Bandung - Sekitar 2.000 warga Jawa Barat (Jabar) terindikasi positif COVID-19 berdasarkan 96.000 rapid diagnostic test (RDT) yang disebar ke 27 kabupaten/kota, instansi pemerintah, dan institusi pendidikan di Jabar.

Hal tersebut dilaporkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani dalam jumpa pers soal perkembangan penanganan COVID-19 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa.

"Dari hasil tersebut, yang terbanyak yang masih di klaster-klaster sebelumnya, Bodebek dan Bandung Raya. Hampir 96 ribu (RDT), yang reaktif (terindikasi positif) 2.000 orang," kata Berli. 

Sebagai tindaklanjut hasil tes cepat, menurut Berli, Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar menggelar tes melalui pemeriksaan dengan teknik reaksi rantai polimerase (“polymerase chain reaction”/ PCR) bagi warga terindikasi positif COVID-19. 

"Ini masih menunggu, besok mudah-mudahan peralatan (untuk menggelar tes COVID-19 dengan metode PCR) sudah datang. Kita bisa melakukan pemeriksaan ini," ucapnya.


Pemda Provinsi Jabar secara intensif melakukan rapid test untuk mengetahui peta persebaran COVID-19 di provinsi dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa ini. 

Adapun untuk mengetahui peta persebaran COVID-19 secara optimal, Jabar merujuk pola yang dilakukan oleh Korea Selatan, yaitu mengetes 0,6 persen dari jumlah penduduknya atau 300.000 penduduk. 

"Untuk RDT yang masih tersisa 4000-an. Kita sudah melakukan pemesanan untuk ditambahkan lagi, baik dari pemerintah pusat, dan sumber lainnya. Jika itu bisa terlaksana, target untuk RDT kita 300 ribu itu bisa segera terwujud," ucap Berli.

Selain mengintensifkan RDT, kata Berli, Pemda Provinsi Jabar akan fokus melakukan tes swab di wilayah Bodebek dan Bandung Raya yang sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tujuannya, agar penanganan COVID-19 berjalan cepat dan tuntas.

"Untuk (wilayah) PSBB tidak rapid test, tapi tes swab. Diharapkan besok semua logistik untuk PCR kami terima dan tentunya bisa kami laksanakan pemeriksaan PCR tadi di wilayah PSBB," ucapnya. 

"Tujuannya kita ingin menyapu abis yang ODP dan PDP dengan gejala ringan atau tanpa gejala. Itu agak sulit kalau tidak pemeriksaan PCR. Semakin awal diketahui, penangangannya bisa semakin cepat dan tuntas. Diharapkannya cepat, tuntas, dan angka kematian bisa kita tekan," imbuhnya mengakhiri. ***