Dampak Negatif Teknologi, Hoaks Berujung Konflik Sosial

Dampak Negatif Teknologi, Hoaks Berujung Konflik Sosial
Lihat Foto

Wjtoday, Bandung - Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. 

Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi teknologi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. 

Tetapi perkembangan teknologi bisa berdampak negatif terhadap kehidupan masyarakat. Salah satunya yaitu menimbulkan konflik Sosial.

"Sehingga mudah menyebarkan isu dan bisa terjadi hoax di mana-mana yang susah terdeteksi," kata Raden Tedi, Anggota DPRD Jabar kepada media di Bandung, 13 maret 2021

Maraknya penyebaran berita bohong, fitnah atau biasa disebut hoaks beberapa tahun belakangan ini, semakin menunjukkan pengaruh dan efek yang negatif bagi persatuan dan kesatuan bangsa. Terlebih, berita bohong atau fitnah yang menyebar, telah dimanfaatkan untuk kepentingan politik maupun ekonomi tertentu dari pihak yang menghendaki kerusakan dalam hidup bermasyarakat.

"Beredarnya berita bohong, palsu, fitnah atau hoaks, yang menjadi konsumsi sehari-hari masyarakat, telah dianggap sebagai informasi atau berita yang benar akibat masifnya berita hoaks itu" katanya. 

"Sementara, masyarakat juga tidak memiliki pengetahuan dan sumber yang cukup, untuk membedakan informasi atau berita yang diperolehnya benar atau salah," lanjut Tedi. 

Kondisi yang dialami masyarakat Indonesia saat ini menuntut sikap adaptif dan responsibilitas Pemerintahan. 

Tedi menegaskan pentingnya peran serta pemerintah maupun masyarakat untuk mengatasi dan mengantisipasi bahaya hoaks, dengan melakukan klarifikasi berita yang benar kepada masyarakat.

“Pemerintah harus pro aktif, semua pemangku kepentingan, media, semuanya harus merasa bertanggung jawab untuk mengendalikan, untuk mengantisipasi, untuk juga mengklarifikasi. Bahwa suatu isu itu segera, jangan sampai menyebar terlalu lama, jangan sampai hitungan hari, hitungan jam segera harus ada klarifikasi, kebenarannya seperti apa, dan mendudukkan pada tempat yang semestinya,” katanya

Politisi Partai Amanat Nasional ini meminta masyarakat agar bijak dalam menggunakan media Sosial. 
“Kita selalu menggunakan media sosial dengan sebaik-baiknya, terutama dalam hal ini supaya kita berhati-hati dalam melakukan posting, apa yang kita posting, selalu mencek ricek sebelum kita berbagi informasi,agar tidak menimbulkan konflik"jelasnya.

Tedi mendorong Mitra kerja Komisi I terkait untuk senantiasa melakukan gerakan melawan penyebaran hoaks antara lain lewat edukasi dan penyampaian berita yang benar kepada masyarakat, baik melalui sosialisasi langsung kepada maupun melalui media sosial.