BMKG: Fenomena La Nina Tingkatkan Curah Hujan hingga 70 Persen

BMKG: Fenomena La Nina Tingkatkan Curah Hujan hingga 70 Persen
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengantisipasi dampak dari fenomena La Nina yang akan meningkatkan curah hujan dan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologis.

"La Nina diprediksi terus berkembang dengan intensitas lemah sampai sedang setidaknya hingga Februari 2022," kata Plt Deputi Klimatologi BMKG Urip Haryoko dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Menghadapi La Nina, Kamis (4/11).

Ia mengungkapkan, berdasarkan pengalaman La Nina pada 2020 hingga awal 2021, fenomena tersebut akan menyebabkan peningkatan curah hujan antara 20-70%.

Adapun, peningkatan curah hujan akan terjadi di seluruh wilayah Indonesia dengan intensitas dan waktu yang berbeda. Ia menjabarkan, pada November hingga Januari, peningkatan curah hujan akan terjadi di wilayah Jawa, Bali, Sumatra bagian selatan, Sulawesi bagian selatan, hingga Nusa Tenggara Timur.

"La Nina tahun ini diprediksi akan memiliki dampak yang relatif sama dengan tahun lalu," imbuh dia.

Untuk mengantisipasi dampak La Nina, BMKG akan membentuk tim brigade La Nina, agar semua pihak dapat berkoordinasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana.

"Agar wilayah yang berpotensi terdampak La Nina agar bersiap segera untuk melakukan langkah pencegaha dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung ataupun terjadinya badai tropis," tutup dia.***

Baca Juga : Mengenal Fenomena La Nina, Dampak, dan Cara Mitigasinya