Belum Cukup Bukti, Vitamin D Sebagai Pengobatan Covid-19

Belum Cukup Bukti, Vitamin D Sebagai Pengobatan Covid-19
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta -  Vitamin D merupakan salah satu suplemen yang umum dikonsumsi untuk mencegah COVID-19 dan mempercepat pemulihannya. Anjuran konsumsi vitamin D untuk COVID-19 adalah karena suplemen ini dapat memperkuat daya tahan tubuh dan meredakan peradangan. 

Memang, sudah menjadi pengetahuan umum jika Vitamin D bisa meningkatkan imunitas tubuh, tidak heran vitamin D kerap diresepkan dokter dalam upaya mengobati pasien Covid-19. Namun, apakah peran vitamin D ini benar cukup penting dalam proses penyembuhannya?

Sampai saat ini, belum ada obat yang dapat menyembuhkan COVID-19. Namun, pemberian suplemen, seperti vitamin D, dipercaya mampu membantu pengobatan dan mempercepat pemulihan penderita COVID-19, terutama penderita yang tidak bergejala atau mengalami gejala ringan.

Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi vitamin D dengan kadar 10–25 mikrogram per hari dapat melindungi tubuh dari infeksi saluran pernapasan akut. Selain itu, vitamin D untuk COVID-19 juga terbukti dapat menurunkan risiko terjadinya badai sitokin dan komplikasi lain terkait peradangan.

Vitamin D pun diketahui bisa menurunkan risiko terjadinya  hipoksia dan penurunan kesadaran pada penderita COVID-19, serta kematian pada penderita yang berusia di atas 40 tahun.

Terkait hal tersebut Ketua Satgas PB IDI Prof Zubairi Djoerban mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada bukti kuat secara ilmiah menegaskan vitamin D sebagai pengobatan atau pencegahan Covid-19.

"Telah diklaim bahwa vitamin D adalah pengobatan atau pencegahan untuk penyakit Covid-19. Mungkin saja. Semua kemungkinan terbuka dari studi-studi yang dilakukan dan saya akan selalu mendukung studi-studi tersebut. Tapi, memang belum ada cukup bukti untuk memastikannya," kata Prof Zubairi di Twitternya.

Meski belum ada cukup bukti yang menyatakan bahwa vitamin D bisa menjadi obat atau pencegah Covid-19, Prof Beri, sapaan akrabnya, tak menampik bahwa vitamin D memberi manfaat ke tubuh.

"Vitamin D itu diperlukan untuk kesehatan tulang, gigi, dan sistem kekebalan tubuh. Vitamin ini sudah ada di dalam tubuh dan mampu diproduksi secara alami oleh tubuh dari sinar matahari yang diserap kulit," paparnya.

Karena cara kerjanya vitamin D ini membutuhkan sinar matahari, penting bagi semua orang yang mengonsumsi vitamin D tetap berjemur sinar matahari. Karena, kalau tidak maka efek vitamin D yang dikonsumsi tidak akan maksimal di tubuh.

Meski begitu, dia melihat belum ada cukup bukti yang menyatakan vitamin D mencegah seseorang terinfeksi Covid-19, begitu juga untuk pengobatannya.

"Bahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) tidak mengeluarkan izin untuk vitamin D sebagai bagian dari pengobatan Covid-19," terangnya.

Diketahui  efektivitas vitamin D untuk COVID-19 memang masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Namun, jika Anda terinfeksi COVID-19, penuhi asupan nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan kaya akan vitamin serta mineral. Bila memang perlu, konsumsilah suplemen sesuai anjuran dokter.

Jangan lupa, tetap jalani protokol kesehatan dengan selalu mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumuman, dan rajin mencuci tangan.***