Batasi Pemanasan Global, Selandia Baru Janji Bakal Pangkas 50 Persen Gas Rumah Kaca Tahun 2030

Batasi Pemanasan Global, Selandia Baru Janji Bakal Pangkas 50 Persen Gas Rumah Kaca Tahun 2030
Lihat Foto

WJtoday, Selandia Baru - Pemerintah Selandia Baru berjanji pada hari Minggu untuk mengurangi emisi gas rumah kaca bersihnya sebesar 50% pada 2030, memperkuat komitmen pada awal konferensi iklim PBB COP26 untuk membatasi pemanasan global.

Para pemimpin dari 20 negara terkaya diharapkan untuk mengakui adanya ancaman perubahan iklim dan mengambil langkah-langkah untuk membatasi peringatan global pada KTT COP26 yang dimulai pada Minggu malam di Glasgow, Skotlandia.

"Meskipun kami adalah kontributor kecil untuk emisi global, sebagai negara yang dikelilingi oleh lautan dan ekonomi yang bergantung pada tanah kami, kami tidak kebal terhadap dampak perubahan iklim, jadi penting bagi kami untuk menarik perhatian kami," kata Perdana Menteri Jacinda Ardern, dikutip dari Reuters, 31 Oktober 2021.

Ardern dan Menteri Perubahan Iklim James Shaw mengatakan target sebelumnya tidak konsisten dengan upaya global untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 Celcius di atas tingkat pra-industri.

Target Selandia Baru sebelumnya adalah membawa emisi hingga 30% di bawah tingkat 2005 pada 2030.

Perjanjian Iklim Paris 2015 berkomitmen para penandatangan untuk menjaga pemanasan global jauh di bawah 2 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri, dan sebaiknya 1,5 derajat, tetapi tingkat karbon di atmosfer telah meningkat.

"Dekade ini membuat atau menghancurkan planet ini," kata Shaw.

"Untuk memiliki peluang membatasi pemanasan global hingga 1,5 Celcius, ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa kita sekarang memiliki sekitar delapan tahun tersisa untuk hampir mengurangi separuh emisi gas rumah kaca global," terangnya.

Pemerintah Selandia Baru telah memperkenalkan beberapa kebijakan untuk menurunkan emisi selama masa jabatan keduanya, termasuk berjanji untuk menjadikan sektor publiknya netral karbon pada 2025 dan hanya membeli bus angkutan umum tanpa emisi mulai pertengahan dekade ini.***