Banjir Rob di Rawaurip Cirebon, KSP: Bibir Pantai Rusak dan Butuh Revitalisasi

Banjir Rob di Rawaurip Cirebon, KSP: Bibir Pantai Rusak dan Butuh Revitalisasi
Lihat Foto

WJtoday, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko memberikan perhatian khusus terhadap banjir rob di Cirebon  yang telah terjadi 2 tahun terakhir hingga berdampak pada petani garam di Desa Rawaurip, Pangenan.

"Memang salah satu yang dikeluhkan oleh petani saat saya berkunjung ke sana (Desa Rawaurip) di akhir tahun lalu adalah soal abrasi dan rob. Kondisi lingkungan di bibir pantai rusak dan butuh revitalisasi," ungkap Moeldoko, dalam siaran pers, di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Sebagai informasi, pada tanggal 8 Oktober 2021, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melakukan kunjungan kerja di Desa Rawaurip, Cirebon untuk mendengar berbagai keluhan petani garam, salah satunya soal abrasi dan rob.

Menindaklanjuti hal itu, kata Moeldoko, KSP telah berkoordinasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan lembaga terkait dalam penanganan kerusakan ekosistem mangrove.

Selain itu, KSP bersama Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk-Cisanggarung juga telah menangani pendangkalan Sungai Cimanis Bangka Deres akibat sedimentasi dengan melakukan pengerukan.

"Untuk rehabilitasi mangrove, KSP sudah memfasilitasi koordinasi dengan KKP dan yayasan BUMN. Akan tetapi, ada kendala soal lokasi penanaman tidak kondusif karena tingginya pasang surut air laut. Untuk pendangkalan saluran air, KSP memfasilitasi koordinasi dengan BBWS Kemen PUPR untuk pengerukan. Semuanya sudah dieksekusi," paparnya.

Panglima TNI 2013—2015 ini mengatakan KSP telah mendorong Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat untuk segera melakukan perbaikan jalan rusak menuju lokasi tambak garam, sepanjang 3,5 kilometer. 

"Pada bulan April lalu, Deputi I KSP bersama Bina Marga sudah meninjau lokasi. Tentu kami akan dorong untuk segera dilakukan perbaikan," jelas Moeldoko.

Terkait dengan keinginan masyarakat untuk dibangun tembok pembatas tanah sebagai penghalau banjir rob, menurut dia, sampai saat ini masih dicari teknis yang tepat.

"Jangan sampai nanti kalau dibangun tembok justru akan terjadi pendangkalan di bibir pantai. Soal itu masih dicari solusinya," sebutnya.  ***