Akhirnya Rossi Naik Podium Walaupun Sempat Bersitegang Dengan Kru Yamaha

Akhirnya Rossi Naik Podium Walaupun  Sempat Bersitegang Dengan Kru Yamaha
Lihat Foto
WJtoday.com - Rider asal Italia, Valentino Rossi, saat ini tengah diliputi kebahagiaan setelah balapan di MotoGP Andalusia 2020.

Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi akhirnya berhasil naik podium lagi setelah puasa satu tahun.Sebab, ini merupakan podium pertama Valentino Rossi setelah terakhir kali merasakannya pada MotoGP Americas 2019.

Artinya, Valentino Rossi baru bisa naik podium lagi setelah menunggu selama 1 tahun 102 hari.

Valentino Rossi sendiri mengaku bahagia meski bahagia bisa meraih podium lagi meski bukan sebagai juara.

Namun sebelum meraih podium di MotoGP Andalusia, pembalap berjuluk The Doctor itu sempat bersitegang dengan pihak Yamaha.

Konflik antara Valentino Rossi dan tim Yamaha bermula dari setelan motor YZR-M1 yang ditungganggi sang pebalap.

Dikabarkan, Valentino Rossi ingin tim mekanik Yamaha menyetel motor tersebut sesuai dengan keinginannya dan gaya balapnya.

Di sisi lain, tim Yamaha ini meminta Valentino Rossi lebih tampil kompetitif dengan setelan mereka seperti Maverick Vinales dan Fabio Quartararo.

Perbedaan pendapat inilah yang membuat Valentino Rossi dan tim pabrikan Yamaha sempat bersitegang sebelum MotoGP Andalusia 2020.

"Kami memiliki empat rider dengan set-up motor yang sama.

Namun, Valentino Rossi selalu bermasalah dengan ban dan daya cengkeram," kata Manajer Yamaha, Lin Jarvis, dikutip dari GPOne ,27/07/20.

"Setelah situasi sulit akhir pekan lalu (MotoGP Spanyol 2020) yang sulit, dia berpikir melakukan perombakan akan jauh lebih baik."

"Sehingga, dia memaksa untuk mengubah set-up dan kembali ke sebelumnya, meskipun sekarang kami berurusan dengan ban dan motor yang berbeda," ujar Lin Jarvis.

Lebih lanjut, Jarvis mengatakan bahwa dia harus menjadi penengah saat Valentino Rossi bersitegang dengan tim mekanik Yamaha.

Menurut Lin Jarvis, argumen antara Valentino Rossi dan tim mekanik Yamaha tidak ada yang salah.

Dia menilai bahwa tidak mudah membuat tim mekanik Yamaha yang mayoritas berasal dari Jepang untuk mengubah setelan motor sesuai keinginan Valentino Rossi.

Di sisi lain, tim mekanik Yamaha juga perlu mendengarkan saran dari para pembalapnya.

"Mengatasi situasi ini tidak mudah, karena para mekanik Jepang memiliki banyak data berdasarkan hasil dari penilaian mereka. Namun pada akhirnya, keinginan Valentino Rossi terbayar."

"Biasanya para mekanik punya banyak data untuk diikuti, akan tetapi pada saat yang sama, mereka juga harus mendengarkan pembalapnya."

"Situasi menjadi lebih sulit ketika Anda memiliki sejumlah pembalap cepat dan salah satunya menginginkan perubahan. Hal ini menambah kesulitan untuk mengelola," kata Lin Jarvis.***